Network
dr. Zaidul Akbar menyarankan untuk memilih sayur atau rempah dan juga rimpang sebagai asupan makanan saat berbuka.
Karena beberapa ahli gizi mengatakan bahwa ketika tubuh didiamkan untuk lapar sekitar 20 jam, maka akan berubah menjadi fat burning machine atau mesin pembakar lemak.
“Bahkan menurut dua dokter di Amerika, bahwa ia menyarankan untuk puasa selama 48 jam, untuk tidak makan, tetapi untuk minum diperbolehkan,” tutur dr. Zaidul Akbar.
Efeknya dari melakukan puasa 48 jam tersebut salah satunya adalah membebaskan seseorang dari ketergantungan insulin.
Baca Juga: Naik Rp20.000, Berikut Update Harga Emas Antam Bandung Hari Ini Kamis 21 Maret
Karena memang orang yang sulit turun berat badan ketika berpuasa adalah terlalu banyak menyimpan gula di tubuhnya.
Sehingga, saat melakukan puasa harus lebih lama jangka waktunya untuk mengurangi penumpukan gula tersebut.
Selain puasa wajib, bisa laksanakan pula puasa sunnah, seperti puasa senin dan kamis, lalu puasa daud, serta puasa ayyamul bidh.
“Inshallah jika puasa tersebut dijalankan sudah sesuai, maka berat badan bisa turun drastis,” pungkas dr. Zaidul Akbar.***
