Tips Investasi Saham untuk Pendidikan Anak, Kenali Risikonya dan Hindari Sejumlah Hal Ini

- 2 Februari 2021, 22:05 WIB
Ilustrasi investasi saham.
Ilustrasi investasi saham. /Antara Foto/Sigid Kurniawan/

Baca Juga: Vaksin yang Baru Datang Kemasannya Berbeda dengan CoronaVac, Kualitasnya Sama?

Baca Juga: Alat Tilang Elektronik Terpasang di Sembilan Ruas Jalan Kota Bandung

Itulah hal-hal yang harus Anda pahami sebelum memilih saham sebagai sebuah instrumen investasi untuk mengumpulkan biaya pendidikan anak.

Sebelum Anda memulai investasi ini, pastikan terlebih dulu Anda sudah mengetahui berapa total dana pendidikan yang dibutuhkan dan berapa tahun dana tersebut ditargetkan harus terkumpul.

Hindari gunakan dana pendidikan yang sudah ada untuk beli saham
Jangan pernah menggunakan dana yang memang sudah ada dan Anda siapkan sebagai biaya pendidikan anak untuk membeli saham.

Jika hal ini terjadi, Anda sama saja dengan menggunakan uang panas untuk berinvestasi. Sebaliknya, berinvestasilah untuk mengumpulkan atau menambah dana pendidikan anak.

Dana pendidikan yang sudah ada, harus dimanfaatkan untuk segala kebutuhan akademis anak Anda, baik itu membayar SPP, membeli buku, seragam, membayar uang gedung, SKS, dan lainnya, bukan untuk investasi atau trading.

Jika memang Anda tidak memiliki dana menganggur, anggarkan saja dana sebesar minimal 10% dari penghasilan per bulan untuk membeli saham. Belilah saham dengan metode cost averaging secara rutin per bulan.

Saham bisa digunakan untuk dana pendidikan anak hingga jejang tinggi
Bila Anda memiliki anak yang masih duduk di bangku kelas 3 SD, tidak ada salahnya membeli saham untuk modal biaya pendidikannya di jenjang sekolah menengah atas atau S1.

Hal itu disebabkan karena investasi yang Anda lakukan memiliki target di jangka panjang.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Lifepal.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x