MAPAY BANDUNG - Lonjakan pandemi Covid-19 di Indonesia hingga kini belum menunjukan tanda-tanda mereda.
Hal ini membuat sektor kesehatan kolaps dan membuat penanganan Covid-19 di Tanah Air tak terkendali.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat (DPRD Jabar) Daddy Rohanady mengatakan dalam situasi pandemi Covid-19, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka, dapat dijadikan pilihan untuk diubah fungsi menjadi rumah sakit (RS) rujukan pasien Covid-19.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2021 Pekan Ini
"Daripada mubazir hanya untuk tempat swafoto atau rekreasi, mungkin ini bisa jadi pilihan," kata Daddy Rohanady seperti dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Rabu 21 Juli 2021.
"Memang kedengarannya tak masuk akal, tapi ini dunia yang memungkinkan segala sesuatu bisa terjadi," ujarnya.
Baca Juga: PPKM Level 3-4 Mulai Berlaku Hari Ini, Catat Aturan Terbarunya
Menurutnya, gagasan itu bukan satu-satunya pilihan, jika menimbulkan konsekuensi, maka harus dibutuhkan kajian lebih dahulu.
"Bukankah selama ini Jabar seolah kehilangan arah tentang fungsi BIJB Kertajati? Sekarang ada kesempatan yang bisa dijadikan pilihan," ucapnya.
Baca Juga: PPKM Darurat Berakhir 26 Juli 2021, Jokowi Alokasikan Anggaran Rp 55,21 T Termasuk BST dan BLT Desa
Wakil Ketua Fraksi Gerindra Jabar ini mengatakan jika jumlah warga yang terpapar Covid-19 terus meningkat maka dibutuhkan banyak tempat untuk pasien dirawat untuk meringankan beban RS yang ada.
"Andai hal itu disetujui semua pihak terkait, pasti cukup banyak pasien dari kabupaten sekitar Kertajati bisa dilayani. Sebut misalnya Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, bahkan Kabupaten dan Kota Cirebon, bahkan mungkin untuk pasien se-Jawa Barat," ucapnya.
Baca Juga: PPKM Level 4 Mulai Berlaku Hari Ini Termasuk Kota Bandung
Menurutnya, akses dari dan ke Bandara Kertajati relatif mudah dan dapat melalui Jalan Tol Cipali dan bisa pula melalui jalan arteri Kadipaten-Jatibarang.
"Hal lainnya, jika perawatan dilakukan di sana, pasti jauh dari menularkan kepada masyarakat awam," tuturnya.*