“Seperti ada kentang, nasi, ubi, oatmeal, lebih baik di belakangan (setelah konsumsi protein),” ujarnya.
“Supaya tidak terjadi yang namanya lonjakan insulin,” imbuhnya.
Ia menegaskan saat berbuka puasa, jangan lupa untuk menyiapkan sajian protein di meja. Selain itu konsumsi protein dilakukan pada asupan pertama dengan minimal 25-30 gram.
Meski demikian, pemilihan sumber protein tidak dapat dilakukan secara sembarang. Pilihlah protein yang mengandung asam amino esensial seperti daging.
“Konsumsi protein sebagai pembuka puasa, bisa dengan daging merah, daging putih, bisa juga dengan nabati,” tuturnya.
“Cuma tantangan dari nabati profil amino acidnya agak sedikit berkurang, selain itu rasio karbohidratnya agak tinggi,” sambungnya.
Baca Juga: Pola Pikir hingga Sering Latihan Beban, Inilah 6 Kebiasaan Bisa Bikin Awet Muda Kata Ade Rai
Tips kedua yang diungkap Ade Rai di bulan Ramadhan yaitu jangan lupa untuk melatih otot. Mengangkat beban sangat bermanfaat untuk mengencangkan otot, selain itu dapat mengurangi lemak dalam tubuh.
Apabila organ tubuh seperti otot tidak dilatih, Ade Rai mengungkap lemak dalam tubuh akan menjadi tinggi yang membuat kinerja organ menjadi berat.