Penyakit Keturunan Bisa Diatasi hingga Dicegah, Asalkan Kita Bisa Kendalikan 1 Hal Ini Kata dr. Zaidul Akbar

- 9 April 2022, 18:45 WIB
dr. Zaidul Akbar mengatakan bahwa penyakit keturunan bisa diatur hingga dicegah asal kita bisa mengendalikan satu hal berikut ini. Apa itu?
dr. Zaidul Akbar mengatakan bahwa penyakit keturunan bisa diatur hingga dicegah asal kita bisa mengendalikan satu hal berikut ini. Apa itu? /Tangkap layar Youtube.com/dr. Zaidul Akbar Official



MAPAY BANDUNG - Seorang dokter sekaligus pendakwah dr. Zaidul Akbar mengatakan, penyakit keturunan bukanlah hal yang wajar dimaklumi.

Karena disebutkan oleh dr. Zaidul Akbar, penyakit keturunan pun sebenarnya bisa diatasi, bahkan bisa diputus mata rantainya.

Menurut dr. Zaidul Akbar, penyakit keturunan bisa diatasi hingga dicegah, asalkan kita dapat mengendalikan emosi dalam kehidupan sehari-hari.

"Keluarga kami ini ada masalah jantung dan punya riwayat penyakit jantung, dari 2 generasi di atas. Bahkan, sampai ke 2 generasi kebawah orangtua, kalimatnya, bunyinya gitu. Lalu pertanyaannya, bagaimana cara memutus rantai penyakit jantung tersebut agar tidak lagi muncul di keluarga? Kan gitu harapannya," tutur dr. Zaidul Akbar dikutip MapayBandung.com dari Instagram @zaidulakbar, Sabtu 9 April 2022.

Baca Juga: Warna Baju Lebaran Pembawa Keberuntungan Sesuai Hari Lahir Menurut Primbon Jawa, Segera Miliki Koleksinya

Menurut dr. Zaidul Akbar, kunci agar terhindar dan terbebas dari gen penyakit keturunan adalah, bagaimana cara kita mengendalikan emosi.

"Gimana supaya engga muncul lagi penyakit keturunan tersebut? Ulama Islam menyebutkan, bahwa dasar dari penyakit fisik adalah emosi yang bermasalah, itu kuncinya. Maka jika ada penyakit tertentu, coba cek dulu di rantai nasab keluarga tersebut, adakah emosi yang 'dijaga atau dipelihara' oleh keluarga itu," tuturnya. 

Sambung dr. Zaidul Akbar mengatakan, alih-alih menyalahkan faktor genetika sebagai penyebab terjadinya penyakit pada tubuh, kita bisa melihat diri sendiri dari bagaimana cara mengendalikan emosi.

"Sejatinya itulah biang kerok masalahnya yang perlu diperbaiki, tanpa perlu menyalahkan siapapun ya. Apa saja emosi atau sifat tersebut? Yang jelas, 'penyakit keturunan' tersebut terhadap anak keturunannnya di mulai saat anak dalam kandungan, atau 0-9 bulan hingga 'pencetakan' berikutnya di 9 bulan sampai dengan 5 tahun," kata dr. Zaidul Akbar.

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah