MAPAY BANDUNG - Ada banyak hal yang menjadi pemicu timbulnya lendir pada paru-paru.
Kondisi lendir yang berlebihan pada paru-paru dapat menyebabkan beberapa gejala seperti batuk, atau sesak nafas.
Agar tidak mengganggu kesehatan, lendir pada paru-paru tentunya harus dibuang dan diperiksa lebih lanjut.
Selain dengan cara medis, seorang dokter yang juga praktisi herbal dr. Zaidul Akbar memiliki resep alami untuk membuang lendir pada paru-paru.
Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Bisikan.com pada Kamis 12 Mei 2022, dr. Zaidul Akbar menyebutkan bahwa resep alami ini terbuat dari rempah dan rimpang seperti jahe, kunyit, serai, temulawak dan kayu manis.
Cara membuat resep alami untuk membuang lendir pada paru-paru ini juga cukup mudah.
Pertama didihkan air, kemudian masukkan irisan jahe, kunyit, serai, dan temulawak secukupnya.
Lalu masukkan kayu manis secukupnya, masak hingga mendidih. Setelah mendidih tuangkan dalam gelas dan tunggu hingga hangat baru bisa diminum.
Selain dapat membuang lendir pada paru-paru, resep ini juga menurut dr. Zaidul Akbar dapat mengatasi infeksi paru-paru.
Cara membuat resep alami untuk menghilangkan lendir pada paru-paru juga cukup mudah.
Didihkan terlebih dahulu air kemudian masukan irisan jahe, serai lengkuas, bunga lawang dan kapulaga.
Setelah mendidih, saring semua bahan dan tuangkan dalam gelas lalu tunggu sampai hangat untuk bisa dikonsumsi.
Selain itu, dr. Zaidul Akbar menjelaskan bahwa beberapa jenis bahan alami memang bisa digunakan untuk beberapa jenis penyakit.
“Dalam resep alami paru-paru bisa saja untuk mengobati asam urat, kolesterol dan lainnya. Hal itu dikarenakan rempah atau rimpang memiliki banyak kandungan sehingga tidak terbatas untuk mengobati satu jenis penyakit saja,” kata dr. Zaidul Akbar.
Dengan mengkonsumsi bahan herbal setiap hari, sama dengan memberikan asupan dan menjaga tubuh jika terjadi ketidakseimbangan di dalamnya.
“Jadi pemahamannya gitu ya, dia (herbal) kerjanya luas. Jadi kalau kita bicara tentang satu herbal itu nggak cuman melulu untuk itu (satu penyakit),” ujar dr. Zaidul Akbar.***