Sambung ia mengatakan, strategi evakuasi yang utama adalah mengamankan pemain, dan itu sudah dilakukan.
"Selanjutnya tinggal mencegah penonton melakukan perusakan atau saling serang antara dua kubu. Sambil semua pintu keluar dan jalur evakuasi dibuka untuk pengosongan stadion," kata La Nyalla Mattalitti.
Baca Juga: Bobotoh yang Punya Tiket Tetap Bisa Nonton Laga Tunda Persib vs Persija
Upaya pengosongan tribun yang dilakukan polisi dengan menembakkan gas air mata, jelas menyalahi aturan FIFA.
Peristiwa ini menjadi catatan kelam sepakbola nasional. Semua orang, termasuk La Nyalla Mattalitti, sangat berdukacita atas peristiwa tersebut dan meminta semua stakeholder sepakbola nasional melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kerusuhan sepakbola memang pernah terjadi. Tapi kejadian di Kanjuruhan ini sangat luar biasa, karena jumlah korban sangat besar. Sebuah catatan kelam bagi persepakbolaan nasional, bahkan dunia. Saya prihatin dan menyesalkan kenapa hal itu harus terjadi," katanya.***