Kenapa Polisi Tembakan Gas Air Mata hingga Buat Suporter Arema Berdesakan dan Sesak Nafas? Ini Penjelasannya

- 2 Oktober 2022, 09:20 WIB
Kenapa polisi tembakan gas air mata ke suporter Arema? begini penjelasannya
Kenapa polisi tembakan gas air mata ke suporter Arema? begini penjelasannya /Antara Foto/



MAPAY BANDUNG - Terungkap mengapa petugas keamanan Polisi tembakan gas air mata ke tribun suporter Arema FC.

Tragedi kerusuhan yang terjadi pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya mengejutkan semua pihak.

Bagaimana tidak, dilaporkan 127 orang meninggal dunia, korban diantaranya merupapan suporter Arema (Aremania) dan danggota Polri.

Kebanyakan korban jiwa dari suporter Arema mengalami sesak nafas karena tembakan gas air mata.

Baca Juga: Komdis PSSI: Arema FC Bisa Dilarang Jadi Tuan Rumah Sepanjang Liga 1 Musim Ini

Lantas, mengapa polisi menembakan gas air mata ke arah Aremania hingga buat suporter Arema tersebut alami sesak nafas? begini penjelasannya.

Menurut Kapolda Jawa Timur Nico Afinta, kerusuhan diawali dengan ribuar superter yang berlari masuk ke area lapangan.

Saat itu, pertandingan berjuluk derbi Jawa Timur harus berlangsung sengit dan panas.

Namun karena Arema kalah dari Persebaya dengan skor 2-3, Aremania mulai terpancing emosi.

Usai peluit panjang dibunyikan, sekitar 3000 suporter Aremania yang merasa kecewa dan turun ke lapangan.

Baca Juga: Perkutut Ini Punya Kekuatan Melindungi Pemiliknya, Kenali Cirinya dan Langsung Bawa Pulang

Awalnya Aremania berniat mencari pemain dan ofisial, imbas kekalahan melawan Persebaya dangan skor 2-3.

Melihat gerombolan suporter yang sangat banyak, petugas keamanan lantas menembakan gas air mata sebagai upaya pencegaha aksi anarkisme.

Namun sayangnya, penonton yang berusaha lari menghindari gas air mata, tersendat di pintu keluar stadion.

Akibatnya, sebagian besar superter alami sesak nafas dan terinjak-injak ditengah masa.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," ucap Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, dikuti MapayBandung.com dari Antara, Minggu 2 Oktober 2022.

Akibatnya, 127 orang meninggal dunia karena sesak nafas.

2 Diantara korban meninggal, adalah anggota Polri ucap Nico.

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang dua diantaranya adalah anggota Polri," ucap Nico.

Begitulah alasan mengapa petugas Polisi menembakan gas air mata ke arah penonton.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x