Guru Besar Unpad Teliti Ujaran Kebencian Netizen Indonesia, Komentar Keluar Seperti Obrolan Langsung

- 1 Februari 2022, 22:00 WIB
Ilustrasi netizen yang membaca kata-kata kasar dan tak sopan dari netizen lainnya
Ilustrasi netizen yang membaca kata-kata kasar dan tak sopan dari netizen lainnya /PIXABAY/Hatice EROL

MAPAY BANDUNG - Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Prof. Atwar Bajari melakukan riset mengenai fenomena ujaran kebencian pada komentar di media sosial di Indonesia, khususnya Facebook.

Secara singkat riset tersebut disampaikan Prof. Atwar pada diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu “Ujaran Kebencian dalam Kultur Media Sosial” yang diselenggarakan Dewan Profesor Unpad secara virtual, Sabtu lalu.

Dalam melakukan riset, Prof. Atwar berfokus pada dua isu, yaitu seputar Pilpres 2019 serta penanganan pandemi Covid-19. Ia menganalisis 11.504 komentar dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif untuk melihat seberapa jauh ujaran kebencian tersebut muncul dalam ruang media sosial.

Baca Juga: Pemerintah Potong Masa Karantina Bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri Jadi Hanya Lima Hari

Di media sosial Facebook, Prof. Atwar menemukan bahwa ujaran kebencian dari kolom komentar suatu akun cenderung dua arah. Sebagai contoh, ketika kelompok pro-pemerintah melemparkan satu isu tertentu, maka pihak lain, dalam hal ini oposisi, akan melawan isu tersebut.

“Jika saya perhatikan, komentar ini seolah-olah seperti obrolan yang secara langsung,” ujarnya.

Menariknya, kendati status yang diunggah kelompok tersebut bersifat netral, atau tidak ada tendensi yang mengarah ke isu tertentu, komentar yang bernada ujaran kebencian tetap dapat ditemukan.

Baca Juga: Puncak Gelombang Omicron Diprediksi Berakhir Februari, Menkes: Hati-hati dan Waspada

“Terkadang akun-akun pro-pemerintah atau oposisi tidak selamanya melemparkan kritik, tetapi pada praktiknya tetap saja bisa menimbulkan serangan dalam bentuk kata-kata yang menyinggung dalam bentuk komentar netizen,” papar Prof. Atwar.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah