Gunung Semeru Meletus, PVMBG Peringatkan Masyarakat untuk Patuhi 5 Hal Ini Selama Level Awas

4 Desember 2022, 18:15 WIB
Apa yang Terjadi Jika Gunung Semeru MELETUS? Erupsi Hari ini Telah Mencapai Level 4 (Awas): Harap Waspada /Afifah Amani/Ilustrasi Volcano, Pixabay: StockSnap

MAPAY BANDUNG - Gunung Semeru dilaporkan meletus sejak Minggu 4 Desember 2022 dini hari.

Dari pantauan hingga sore hari ini, debu dari erupsi Gunung Semeru masih menyebar di sekitar kawasan gunung bahkan hingga radius lebih dari 10 km.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun memperingatkan kepada masyarakat, untuk mematuhi hal-hal berikut ini selama Gunung Semeru berada di level Awas.

Baca Juga: Gempa Cianjur hingga Erupsi Gunung Semeru Apakah Hukuman atau Cobaan? Buya Yahya: Ingat Kisah Kaum Nabi Luth

Dilansir MapayBandung.com dari press release PVMBG, Minggu 4 Desember 2022, tingkat aktivitas Gunung Api Semeru pada saat ini adalah Level IV (Awas).

Level IV awas yang berlaku di Gunung Semeru ini diberlakukan PVMBG pasca meletus pada Minggu 4 Desember 2022.

Pemantauan visual Gunung Semeru per tanggal 1 November-2 Desember 2022 menunjukkan, bahwa letusan abu terjadi dengan rata-rata 88 kali erupsi per hari.

Baca Juga: Detik-Detik Gunung Semeru Meletus Viral di Sosial Media, Abu Vulkanik Buat Langit Gelap Suasana Mencekam!

Awan panas guguran terjadi 2 kali, dengan jarak luncur maksimal mencapai 4.5 km dari puncak.

Asap kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu, dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi mencapai 50-1500 meter dari puncak.

Sehubungan Tingkat Aktivitas Gunung Api Semeru saat ini masih berada di level Level IV awas, PVMBG mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi 5 hal ini, antara lain:

Baca Juga: Jangan Salah Beli! Ini Daftar Merk STB yang Tersertifikasi Kominfo untuk TV Digital, Cek di Sini

1. Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

2. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

3. Tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Baca Juga: Detik-Detik Awan Panas Guguran Gunung Semeru Hujani Desa di Lereng, Mencekam! Seluruh Warga Pergi Berhamburan

4. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

5. Agar masyarakat tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Api Semeru.

Baca Juga: NGERI! Desa Ini Dihujani Awan Panas Guguran Gunung Semeru Buat Warga Pergi Tinggalkan Rumah, Suasana Mencekam

Serta mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.

Informasi mengenai aktivitas Gunung Api Semeru terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg_).***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler