Network
MAPAY BANDUNG - Letusan Gunung Semeru telah membuat sebagian masyarakat yang tinggal di kawasan lereng pegunungan, pergi mengungsi.
Sebab tercatat mulai pukul 11.00 WIB, awan panas guguran Gunung Semeru mulai menghujani desa-desa yang ada di dekat kaki gunung.
Seperti desa Oro Ombo yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berubah jadi gelap gulita usai diselimuti abu vulkanik Gunung Semeru.
Situasi mencekam yang terasa di desa Oro Ombo dibagikan oleh seorang dokter bernama dr. Donny Tilon SpAn.
Melalui sebuah unggahan TikTok, dr. Donny melaporkan jika guguran awan panas telah menghujani desa Oro Ombo.
Baca Juga: NEKAT! Pria Ini Terobos Hujan Abu Vulkanik Gunung Semeru Tanpa Masker dan Asik Cekikikan, Begini Kata Netizen
"Melaporkan, Oro Ombo semuanya sudah padat oleh abu, dan semuanya (penduduk) sudah kosong," jelas dr. Donny, dikutip MapayBandung.com dari akun TikTok @dr.donnytilonspan, Minggu 4 Desember 2022.
dr. Donny menambahkan, hujan abu vulkanik yang begitu pekat membuat jarak pandang jadi terbatas.
Bahkan ia tak guguran abu vulkanik nampak menutupi sinar matahari yang tak bisa masuk menerangi desa.
"Tertutup semua tidak terlihat apa-apa," sambungnya.
Khawatir akan timbulnya korban, dr. Donny pun bersiap untuk pergi menuju rumah sakit terdekat.
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Berikut 3 Fakta Tak Terduga yang Bakal Buat Kamu Terkejut, Nomor 1 Bikin Merinding
"Saya sudah bersiap berangkat ke RS kalau mulai ada korban, karena RSUD Pasirian sebagai RS rujukan terdekat," jelasnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memang telah menaikkan status Gunung Semeru terhitung sejak pukul 12.00 WIB.
Menurut kepala PVMBG, dr. ir. Hendra Iriawan, status Gunung Semeru telah dinaikkan dari level III (siaga) menjadi level IV (awas)
Masyarakat pun diminta untuk segera menjauh dengan radius 19 km dari puncak Gunung Semeru.
"Radius aman Besuk Kobokan di luar 19 km dari puncak Semeru," jelasnya, dikutip MapayBandung.com dari Twitter @PVMBG_, Minggu 4 Desember 202.
Itulah penjelasan mengenai penampakan desa Oro Ombo di Lumajang yang berubah gelap gulita, terselimuti guguran abu vulkanik.***
