Indonesia Dapat Empat Jenis Vaksin Covid-19, Menkes Budi: Kita Beruntung Bisa Duluan

28 Februari 2021, 14:01 WIB
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. /Twitter/@setkabgoid/

MAPAY BANDUNG - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi menyambut baik pemerintah Indonesia mendapatkan empat jenis vaksin Covid-19.

Menkes Budi mengatakan, langkah Indonesia tergolong baik bisa mendapatkan empat vaksin yang tersedia karena banyak negara yang belum bisa memperoleh suplay vaksin tersebut.

Dikutip mapaybandung.com dari ANTARA Minggu 28 Februari 2021, Budi menjelaskan empat jenis vaksin tersebut seperti vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax.

Baca Juga: Tinggalkan Persib, Kim Kurniawan Ucapkan Salam Perpisahan: Saya Tak Akan Melupakan Bobotoh

Baca Juga: FAKTA ATAU HOAKS : Warga yang Cacat Atau Meninggal Dunia karena Vaksinasi Tidak Dapat Kompensasi Pemerintah?

"Kita beruntung bisa dapat duluan," kata Menkes Budi.

"Vaksin dari pemetintah ada empat, yaitu Sinovac, AstraZeneca dari London Inggris, Pfizer Jerman-Amerika, Novavac Amerika. Empat vaksin ini masalah pada suplainya, seluruh dunia rebutan. Asean belum semuanya dapat, Australia baru dapat, Jepang baru mulai, tetangga kita belum mulai," lanjut Budi.

Sementara itu vaksin diluar pemerintah, kata Budi, yang melalui swasta diperbolehkan selama mendapatkan legalitas dari pihak terkait seperti Badan Kesehatan Dunia WHO dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Menurutnya, jika lulus uji keamanan dari dua pihak tersebut, maka tidak ada keraguan untuk menggunakan vaksin tersebut.

Baca Juga: Begini Cara Daftar dan Alur Vaksinasi Corona Bagi Lansia di Kota Bandung

Baca Juga: Tarif Parkir di Kota Cimahi Naik Dua Kali Lipat, Dishub Gencar Sosialisasi

"Pesan saya selama lulus WHO, BPOM, pakai saja. Semakin cepat semakin baik," ujarnya.

Budi menyampaikan pula, jika vaksinasi terjadi penundaan, maka kasus meninggal dunia akibat virus corona atau Covid-19 dapat meningkat.

"Setiap hari wafat 300 orang, sebulan 9.000. Kalau kita tunda setahun maka bisa 108.000 orang wafat. Bayangkan negara-negara tetangga terlambat vaksinasi, berapa manusia yang tidak bisa kita lindungi," pungkasnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler