BRAGA, MAPAY BANDUNG - Provinsi Jawa Barat menjadi rumah bagi sebuah arsitektur luar biasa, sebuah terowongan yang masih berdiri kokoh berhasil memperlihatkan kehebatan teknologi masa lalu.
Terowongan ini merupakan bukti nyata keberadaan bangsa Belanda di Indonesia, menghadirkan suatu keajaiban teknik pembangunan di era penjajahan saat itu.
Terowongan terpanjang di Indonesia yang berdiri kokoh di Pangandaran, Jawa Barat ini memiliki karakteristik yang sangat menarik, pasalnya Ia dibangun dengan melubangi pegunungan batu andesit yang sangat kuat dan kokoh.
Baca Juga: Terowongan Tol Cisumdawu dan Dinding RSUD Retak Akibat Gempa Sumedang
Dikenal sebagai terowongan Wilhelmina, bangunan megah ini terletak di Jalan Pantai Karapyak, Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.
Mengutip dari laman kemdikbud.go.id yang diakses pada Selasa 27 Februari 2024, Terowongan Wilhelmina menjadi salah satu dari yang terpanjang di seluruh Indonesia melebihi terowongan aktif Sasaksaat di Kabupaten Bandung Barat.
Dibangun pada masa pemerintahan Belanda, Terowongan Wilhelmina ini memiliki dimensi yang luar biasa, dengan panjang mencapai 1.127,1 meter yang setara dengan 1,12 kilometer.
Terowongan Wilhelmina membentang dari arah timur laut ke barat daya dengan lebar mencapai 826 cm dan tinggi 450 cm.
Nama Wilhelmina diambil dari nama seorang ratu Kerajaan Belanda, yakni Wilhelmina Helena Pauline Maria, yang memerintah dari tahun 1890 hingga 1948.
Meski secara resmi dikenal sebagai Terowongan Wilhelmina, masyarakat Pangandatan lebih sering merujuk padanya dengan sebutan Terowongan Sumber.
Sejarah terowongan ini begitu menarik karena dulunya merupakan jalur kereta api yang menghubungkan Banjar dengan Cijulang.
Namun sayang seiring berjalannya waktu, terowongan ini mulai terbengkalai dan kini memancarkan aura mistis yang menakutkan.
Dikutip dari kanal YouTube Arman Cruise, mulut terowongan dipenuhi dengan tumbuhan liar dan semak belukar, memberikan kesan terabaikan serta terlupakan pada siapa sja yang melintasinya.
Akses menuju Terowongan Wilhelmina tidaklah mudah, terutama ketika cuaca buruk. Jalan menuju terowongan tersebut cukup terjal dan licin saat hujan turun.
Kendati pernah diakui sebagai terowongan kereta api terpanjang di Indonesia, kini terowongan ini telah ditinggalkan dan tidak lagi digunakan untuk transportasi kereta api. Terakhir kali terowongan ini melayani kereta api pada tahun 1983.
Baca Juga: 30 Menit dari Bandung, Ada Stadion Tertinggi di Jawa Barat, Main di Sini Sejuknya Minta Ampun
Meskipun begitu, sempat ada wacana dari PT. KAI untuk menghidupkan kembali jalur kereta api tersebut pada tahun 2018. Namun hingga sekarang, rencana tersebut belum juga terealisasi.
Terowongan Wilhelmina tetap menjadi salah satu keajaiban arsitektur teknik yang memukau di Provinsi Jawa Barat, sebuah saksi bisu dari masa lalu yang kini menyimpan misteri dan nostalgia.***