Pembangunan PLTSa Bandung Dikaji Ulang, Ini Alasan Pemkot

- 9 Maret 2023, 10:45 WIB
Maket PLTSa Gedebage.*/DOK PR
Maket PLTSa Gedebage.*/DOK PR /

MAPAY BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali mengkaji ulang kebutuhan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Sebelumnya Pemkot Bandung sempat berencana membangun PLTSa di kawasan Gedebage setelah bencana longsor di TPA Leuwigajah. Untuk itu, Pemkot Bandung telah bekerja sama dengan PT BRIL.

"Saat ini kita sedang koordinasi dengan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) dikomandoi oleh Bappelitbang. Melihat dari aspek yuridis, hukum, dan aspek lainnya sesuai dengan regulasi yang ada," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Dudy Prayudi.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Ranca Upas Rusak Parah Karena Event Trail

Menurut Dudy, dari 2013 hingga sekarang tentu sudah banyak aturan yang berubah. Oleh karena itu, untuk memastikan hal tersebut, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kemenkomarves.

 

"PT. BRIL (Bandung Raya Indah Lestari) memang sedang melakukan penghitungan ulang. Kajian 2013 harus diupdate contohnya contohnya dari sisi biaya. Kalau tenggat waktu nanti akan dibahas kembali," katanya.

Ia menuturkan, strategi lain untuk penanganan sampah sambil menunggu keputusan PT. BRIL di antaranya dengan mengoptimalkan program Kang Pisman.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Yana Mulyana Minta Pejabat Pemkot Taat Laporkan Harta Kekayaan dan Pajak

"Kita masih menggunakan TPA Sarimukti karena Legok Nangka belum bisa digunakan. Kita jalankan dengan Kang Pisman. Sudah tersebar di 180 kawasan bebas sampah. Kalau dari sisi jumlah memang belum menyesuaikan, setidaknya mengurangi," ungkapnya.

Berbagai metode lain juga dilakukan, seperti kompos, magotisasi, biodigester, dan RDF. Tahun ini akan dibangun tiga tempat pengolahan sampah terpadu yang metodenya sama dengan di Cicukang Holis, tapi kapasitasnya lebih besar.

 

"Di Holis itu bisa olah sampah sampai 10 ton per hari. Kalau tiga lokasi yang nanti dibangun bisa mencapai akumulasi 100 ton sampah per hari," paparnya.

Baca Juga: 10 Cara Cepat dan Ampuh Menghilangkan Bau Badan dengan Cara Alami

"Bahkan, tahun depan akan dibangun di tiga lokasi lagi, yakni Pasir Impun, Jelekong, dan Taman Sehati. Dengan upaya tersebut, bisa mengubah tempat penampungan sampah menjadi tempat pengolahan sampah. Sehingga setidaknya bisa mengurangi sampah yang dikirim ke TPA," jelasnya.

Dudy mengatakan, saat ini ada perusahaan tekstil di Bandung yang sedang bekerja sama dengan Pemkot Bandung untuk menyerap Refuse-derived fuel (RDF) ini.

Meski sebenarnya kebutuhannya besar, tapi produksinya saat ini masih kecil. Dari 10 ton sampah yang diolah RDF, hanya menghasilkan 3-4 ton.

Baca Juga: Kemenkeu Resmi Pecat Rafael Alun dan Tak Akan Diberi Tunjangan Pensiun

"Ini kita melakukan kerja sama dengan pabrik tersebut didampingi oleh BRIN. Karena kami ingin memastikan RDF yang dihasilkan oleh kita ini cocok untuk pabrik tekstil," tuturnya.***

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x