Bukan Hanya Sesar Lembang! Peneliti Ungkap Banyak Sesar Aktif Lainnya di Pulau Jawa, Ini Jumlahnya

- 7 Mei 2024, 13:44 WIB
Tangkapan Layar - Sonny Aribowo, Peneliti Pusat Penelitian Bencana Geologi BRIN, menjelaskan keberadaan Sesar yang meluas hingga ke seluruh Pulau Jawa dalam lokakarya pemetaan sesar aktif yang dipantau di Jakarta , Rabu 3 April 2024.
Tangkapan Layar - Sonny Aribowo, Peneliti Pusat Penelitian Bencana Geologi BRIN, menjelaskan keberadaan Sesar yang meluas hingga ke seluruh Pulau Jawa dalam lokakarya pemetaan sesar aktif yang dipantau di Jakarta , Rabu 3 April 2024. /Foto: ANTARA/Sugiharto Purnama/aa./

BRAGA, MAPAYBANDUNGCOM - Ancaman Sesar Lembang terus menghantui masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya.

Pasaalnya, pergeseran Sesar Lembang diprediksi bakal mengakibatkan gempa yang besar.

Akan tetapi, nyatanya Sesar Lembang bukan satu-satunya patahan ktif di pulau Jawa, yang bisa bergerak sewaktu-waktu hingga menyebabkan bencana besar.

Ada banyak sesar aktif lainnya di pulau Jawa, yang ternyata belum sepenuhnya terpetakan.

Dikutip MapayBandung.com dari Antara, ternyata ada 75 sesar aktif di sepanjang pulau Jawa, yang berpotensi menimbulkan guncangan besar.

Baca Juga: Dirut PDAM Tirtawening Sonny Salimi Daftar Bakal Calon Wali Kota Bandung 2024 Lewat Gerindra

Baca Juga: Marc Klok Ingin Putus Trend Buruk Persib saat Lawan Bali United di Semifinal Championship Series BRI Liga 1

Baca Juga: Arti Mimpi Melihat Diri Sendiri Meninggal Menurut Psikologi dan Tafsir, 2 Pertanda Ini Harus Diperhatikan

Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Nuraini Rahmah Hanifa menyatakan, 75 sesar itu bukan bertambah karena gejala alam. Melainkan para peneliti, yang baru mengidentifikasi puluhan sesar aktif tersebut.

Misalnya kasus gempa Cianjur yang terjadi pada akhir 2022 lalu, ternyata disebabkan oleh sesar aktif yang belum terpetakan, bernama sesar Cugenang.

“Contohnya kalau enggak ada gempa Cianjur, mungkin kita juga lupa pernah ada gempa Cianjur, artinya kita juga belum melupakan dengan baik gempa Cianjur,” jelasnya.

Sebagai langkah antisipasi, para peneliti segera melakukan pantauan sesar-sesar aktif, dan melakukan mitigasi bencana. Agar bencana yang datang di masa mendatang, tidak menyebabkan kerusakan besar.

“Sebanyak 50 persen penduduk tinggal di Pulau Jawa. Artinya, kita perlu melindungi masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa,” pungkas Nuraini.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah