Hadapi Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Dinkes Kota Bandung Larang Nakes Berikan Obat Cair

- 20 Oktober 2022, 07:53 WIB
Dinkes Kota Bandung larang nakes berikan obat cair pada anak sebagai antisipasi melonjaknya kasus gagal ginjal akut pada anak.
Dinkes Kota Bandung larang nakes berikan obat cair pada anak sebagai antisipasi melonjaknya kasus gagal ginjal akut pada anak. /Pixabay

MAPAY BANDUNG – Di tengah merebaknya kasus gagal ginjal akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya, tindakan nyata dilakukan Dinkes Kota Bandung.

Anhar Hadian selaku Plt Kepala Dinkes Kota Bandung melarang pada tenaga kesehatan (nakes) untuk memberikan obat cair pada anak.

Hal ini disebabkan karena obat cair untuk flu dan penurun demam anak diduga menjadi penyebab tingginya angka kasus gagal ginjal.

Pada awak media, Anhar mengatakan kebijakan tersebut dilakukan sesuai dengan instruksi terbaru dari Kementerian Kesehatan untuk merespons fenomena gangguan ginjal akut atipikal.

Baca Juga: Kemenkes Minta Orang Tua Waspada Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak

"Kemenkes menginstruksikan untuk seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan tidak memberikan dulu resep cair atau sirup,” ucapnya seperti dikutip MapayBandung.com dari ANTARA pada Kamis 20 Oktober 2022.

Meski telah mendapat instruksi untuk melarang semua nakes memberikan obat cair pada anak, hingga saat ini belum ada penarikan produk yang dijual.

“Belum ada instruksi untuk melakukan penarikan obat," imbuhnya.

Sementara itu, perkembangan terbaru kasus gagal ginjal akut pada anak di Kota Bandung tercatat satu pasien yang diduga terkena penyakit yang belum diketahui penyebabnya itu.

Anhar mengungkap jika dirinya masih berkoordinasi dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) yang kini menangani kasus tersebut.

"Itu pun pasiennya sudah sembuh, dia sempat dirawat di RSHS," tuturnya.

Baca Juga: Sidang Pembacaan Dakwaan Tuntas, Baiquni dan Chuck Putranto Ajukan Nota Keberatan atas Dakwaan Jaksa

Kedepannya, Ia menyarankan kepada para nakes untuk memberikan obat dalam bentuk tablet atau pil saja.

Gejala awal gagal ginjal akut tersebut berupa infeksi saluran cerna dan gejala infeksi saluran pernapasan atas.

Gejala khas yang paling mudah dilihat orang tua adalah jumlah urine yang semakin berkurang.

Tak hanya itu, gejala lain seperti demam, mual, diare, hingga flu kerap ditemukan pada beberapa kasus yang tercatat. Pada kondisi fase lanjut, anak harus segera dibawa ke rumah sakit.

Saat mengetahui anak mengalami gejala yang serupa, orang tua jangan memberikan obat cair untuk flu dan penurun demam tanpa resep dokter.

Anhar meminta para orang tua untuk langsung membawa anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat dan meminta kepada orang tua untuk tidak perlu panik menyikapi fenomena gagal ginjal akut pada anak.

Baca Juga: Bukan Tuai Pujian, Potret Presiden FIFA dan Ketum PSSI Iwan Bule Main Sepak Bola Bareng Malah Panen Hujatan

Senada dengan Anhar, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau agar masyarakat untuk sementara waktu tidak membeli obat bebas tanpa rekomendasi tenaga kesehatan.

Ketua Umum IDAI, Piprim Basarah Yanuarso,  mengatakan jika langkah ini disebut sebagai langkah antisipatif untuk mencegah merebaknya kasus gangguan ginjal akut pada anak.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah