Network
MAPAY BANDUNG - Sebagian orang tentunya pernah merasakan mengantuk setelah makan.
Menurut Penggagas Juru Sehat Rasulullah, dr. Zaidul Akbar jika mengantuk setelah makan itu merupakan ciri bahwa tubuh kita kekurangan enzim.
“Jika seseorang kekurangan enzim ciri-ciri yang paling gampang dikenali adalah mudah mengantuk setelah makan,” ungkap dr. Zaidul Akbar, seperti yang dikutip MapayBandung.com dari kanal Youtube Segimoe pada Selasa 31 Mei 2022.
Dokter Zaidul Akbar menyarankan agar tidak mudah mengantuk setelah makan sebaiknya kurangi atau bahkan hindari beberapa jenis makanan ini.
Jenis makanan yang di maksud adalah nasi putih, tepung dan juga gula pasir.
Menurut praktisi herbal tersebut 3 jenis makanan di atas dapat menguras enzim yang berada dalam tubuh kita.
Bukan hanya mengurangi 3 jenis makanan tersebut, dokter Zaidul Akbar juga menyarankan untuk lebih sering mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan serta rempah dan rimpang seperti jahe, serai, daun salam dan lain-lain.
Mengkonsumsi jenis sayur, buah, hingga rempah dan rimpang tentunya untuk membuat tubuh lebih sehat dan bugar.
Baca Juga: Mitos Kerokan Sembuhkan Masuk Angin, dr. Clarin Hayes Ungkap Dampak dan Manfaat Lain Kerokan
Namun jika kita belum bisa sepenuhnya mengurangi mengkonsumsi nasi putih, dr. Zaidul Akbar menyarankan agar menggantinya dengan kongbap yang kaya protein dan enzim.
“Apalagi jika ditambah dengan mengkonsumsi probiotik, seperti konsumsi buah yang diberi madu, maka manfaat dari probiotik tersebut bisa kita dapatkan,” tambah dr. Zaidul Akbar.
Selanjutnya, dokter Zaidul Akbar menjelaskan rasa ngantuk akan bisa terkontrol, dan badan juga akan terasa enak saat kita menghindari beberapa bahan makanan yang disebutkan di atas.
Semua itu dapat terjadi, karena kita sudah mengurangi konsumsi olahan makanan yang dapat memperberat kerja organ.
"Ada baiknya sumber dari olahan makanan yang kita konsumsi diganti dengan sumber bahan makanan yang sehat, dan tidak memberatkan fungsi organ agar kita bisa terus sehat dan merasakan manfaat dari cara hidup sehat tersebut," ujar dr. Zaidul Akbar.***
