Peningkatan tekanan darah tinggi ditambah plak, sumbatan-sumbatan, maupun aliran darah yang mengental itu dapat mengakibatkan risiko penyumbatan pada area pembuluh darah di otak.
Sehingga, dapat meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah pada bagian otak, yang menyebabkan kondisi TIA atau yang lebih dikenal dengan stroke sementara.
Selain mengalami TIA, peningkatan tekanan darah tinggi juga bisa membuat pembuluh darah pecah dan mengakibatkan risiko stroke pada penderita hipertensi.
3. Risiko gagal jantung
Ketika pembuluh darah arteri mengeras atau menyempit, maka akan membuat jantung bekerja lebih keras.
Peningkatan beban kerja jantung ini, dapat menyebabkan jantung lebih besar ukurannya dan jika dibiarkan akan menyebabkan kegagalan jantung memasok darah pada organ-organ lain.
4. Nyeri dada atau angin
Angina atau nyeri dada biasa terjadi ketika jantung tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup untuk dipompa ke seluruh tubuh.
Ketika seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi melakukan aktivitas yang berat, seperti berlari, naik tangga, berolahraga, angina ini dapat menyebabkan tekanan yang tidak nyaman di area dada. Dan hal ini yang paling sering menjadi pertanda dari serangan jantung.