MAPAY BANDUNG - Semua orang pasti memiliki emosi yang nantinya bisa saja menimbulkan amarah jika tidak terkontrol.
Walaupun emosi tersebut lumrah terjadi, tapi jika rasa marah dan emosi tidak dikontrol maka bisa berisiko mengalami serangan jantung.
Untuk mengetahui hal tersebut lebih lanjut, maka dr. Zaidul Akbar yang merupakan dokter sekaligus pendakwah akan memberi penjelasannya.
Jika berbicara tentang jantung dan masalahnya, sebenarnya jantung ini sangat dekat keterkaitannya dengan emosi.
Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Ungkap 4 Bahan yang Bisa Sembuhkan Rematik, Efektif Tanpa Perlu Konsumsi Obat Kimia
"Emosi tersebut biasanya timbul dari ketidakpercayaan seseorang, buruk sangka, kecurigaan," ujar dr. Zaidul Akbar seperti yang dikutip MapayBandung.com dari video di kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official Kamis, 14 April 2022.
Ketiga emosi tersebut merupakan yang paling dominan, artinya selain dipicu dari makanan ataupun keturunan, penyakit jantung ini bisa dipicu oleh emosi.
"Sehingga bisa saja, ada orang yang awalnya tidak memiliki penyakit sama sekali, kemudian karena tidak bisa menahan emosi, terjadilah serangan jantung," tutur dr. Zaidul Akbar.
Pada saat mengeluarkan emosi, maka akan timbul hormon stress dan marah seperti adrenalin serta kortisol yang dapat mempercepat detak jantung juga pernapasan.
Baca Juga: Cegah Batuk dan Sesak Napas, 6 Makanan Ini Mampu Jaga Kesehatan Paru-paru kata dr. Saddam Ismail
Hal tersebut pula yang bisa menyebabkan pembuluh darah kencang karena lonjakan tekanan darah.
Bahkan menurut dr. Zaidul Akbar, jika hal tersebut terjadi dan dibiarkan maka dapat membuat penebalan dinding arteri.
Apabila orang tersebut mengidap penyakit jantung, maka harus sering-sering mengontrol emosi untuk menurunkan risiko serangan jantung secara tiba-tiba.
Selain itu, agar emosi lebih cepat turun maka langkah selanjutnya adalah harus berhenti merokok dan berolahraga secara teratur agar tekanan darah tetap normal.***