5 Cara Diet Sehat yang dianjurkan WHO, Salah Satunya Perbanyak Makan Sayur dan Buah

25 Juli 2021, 18:00 WIB
5 Cara Diet Sehat yang dianjurkan WHO, Salah Satunya Perbanyak Makan Sayur dan Buah /Pexels/Yaroslav Shuraev

MAPAY BANDUNG - Diet sehat sangat penting untuk kesehatan dan untuk penyerapan nutrisi yang baik bagi tubuh.

Diet sehat juga dapat melindungi Anda dari banyak penyakit tidak menular kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Makan berbagai makanan dan mengurangi garam, gula dan lemak trans jenuh dan yang diproduksi industri, sangat penting untuk diet sehat.

Diet sehat terdiri dari kombinasi makanan yang berbeda, termasuk seperti:

a. Makanan pokok seperti sereal (gandum, barley, gandum hitam, jagung atau beras) atau umbi atau akar bertepung (kentang, ubi, talas atau singkong)

b. Kacang-kacangan (lentil dan kacang-kacangan)

c. Buah dan sayur-sayuran

d. Makanan dari sumber hewani (daging, ikan, telur dan susu)

Baca Juga: Ramai Video UAS Dilarang Ceramah oleh Ulama di Indonesia, Faktanya Bikin Nyesek

Berikut cara diet sehat berdasarkan rekomendasi dari organisasi kesehatan dunia atau WHO dikutip MapayBandung.com dari laman resminya. 

1. Menyusui bayi dan anak kecil

Diet sehat dimulai sejak dini - menyusui mendorong pertumbuhan yang sehat, dan mungkin memiliki manfaat kesehatan jangka panjang, seperti mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas dan mengembangkan penyakit tidak menular di kemudian hari.

Memberi makan bayi secara eksklusif dengan ASI sejak lahir hingga 6 bulan kehidupan adalah penting untuk diet yang sehat.

Penting juga untuk mengenalkan berbagai makanan pendamping ASI yang aman dan bergizi pada usia 6 bulan, sambil terus menyusui hingga anak Anda berusia dua tahun ke atas.

2. Perbanyak makan sayur dan buah

Sayur dan buah adalah sumber penting vitamin, mineral, serat makanan, protein nabati dan antioksidan.

Orang dengan diet kaya sayuran dan buah memiliki risiko obesitas, penyakit jantung, stroke, diabetes, dan jenis kanker tertentu yang lebih rendah secara signifikan.

Baca Juga: Saat Ini, Ada 129.522 Orang di Jabar yang Sedang Dirawat dan Isolasi Karena Covid-19

3. Makan lebih sedikit lemak

Lemak dan minyak adalah sumber energi terkonsentrasi. Makan terlalu banyak, terutama jenis lemak yang salah, seperti lemak jenuh dan lemak trans yang diproduksi secara industri, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Menggunakan minyak nabati tak jenuh (zaitun, kedelai, bunga matahari atau minyak jagung) daripada lemak hewani atau minyak tinggi lemak jenuh (mentega, ghee, lemak babi, kelapa dan minyak sawit) akan membantu mengonsumsi lemak yang lebih sehat.

Untuk menghindari kenaikan berat badan yang tidak sehat, konsumsi lemak total tidak boleh melebihi 30% dari keseluruhan asupan energi seseorang.

4. Batasi asupan gula

Untuk diet sehat, gula harus mewakili kurang dari 10% dari total asupan energi Anda.

Mengurangi lebih jauh hingga di bawah 5% memiliki manfaat kesehatan tambahan.

Memilih buah-buahan segar daripada camilan manis seperti kue kering, kue, dan cokelat membantu mengurangi konsumsi gula.

Membatasi asupan minuman ringan, soda, dan minuman lain yang tinggi gula (jus buah, minuman manis dan sirup, susu beraroma, dan minuman yogurt) juga membantu mengurangi asupan gula.

Baca Juga: Cara Mendekatkan Diri kepada Allah Agar Bisa Menjemput Hidayah-Nya

5. Kurangi asupan garam

Menjaga asupan garam Anda kurang dari 5 jam per hari membantu mencegah hipertensi dan mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke pada populasi orang dewasa.

Membatasi jumlah garam dan bumbu tinggi natrium (kecap dan kecap ikan) saat memasak dan menyiapkan makanan membantu mengurangi asupan garam.*** (Viona Ardelia/JOB)

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: WHO

Tags

Terkini

Terpopuler