Dear Bunda, Ini 5 Cara Meningkatkan Tumbuh Kembang Otak Bayi

21 Juni 2021, 12:47 WIB
ilustrasi bayi/yalehealth/ /pixabay



MAPAY BANDUNG - Memiliki bayi di masa pandemi rasanya lebih mengkhawatirkan untuk para orang tua baru.

Namun di samping semua keterbatasan yang ada, pertumbuhan dan perkembangan bayi harus selalu diperhatikan.

Khususnya pertumbuhan otak bayi, dimana saat bayi tidak bisa berbicara dan bergerak dengan sempurna, organ otaklah yang harus dilatih sejak dini.

Baca Juga: Garut Darurat Covid, Bupat Minta Kantor Kecamatan Standby 24 Jam

Dikutip MapayBandung.com dari Parents.com, ada 5 kegiatan sederhana yang bisa dilakukan untuk melatih tumbuh kembang otak bayi.

Kegiatan sederhana ini juga akan membantu si kecil dan orang tua lebih terhubung.

1. Berikan waktu merangkak untuk bayi

Duduk, berguling, hingga merangkak merupakan kegiatan pemanasan untuk bayi.

Hal itu dilakukan untuk membangun tubuh bagian atas dan kekuatan dalam tubuh bayi.

Selain itu juga melatih keterampilan motorik halus pada otak, dan memperlihatkan pengalaman serta pemandangan baru untuk si kecil.

Jika bayi merasa tidak nyaman di awal, maka baringkan mereka ke dada saat Anda berbaring di lantai.

Setelah bayi merasa nyaman dan siap untuk merangkak di lantai, siapkan mainan untuk mereka ambil.

Mulailah waktu merangkak ini dari dua hingga lima menit beberapa kali sehari.

Pada usia satu tahun, mereka harus dapat menangani hingga 20 menit.

Baca Juga: DPRD Kota Bandung Minta Camat yang Keluyuran ke Luar Kota Diberi Sanksi Tegas

2. Membacakan buku kepada bayi

Membaca hingga memaparkan bayi pada kata-kata dan suara bahasa baru dari buku serta membuat mereka terlibat dalam membaca dapat membuat mereka menjadi peserta aktif.

("Mobil berjalan vroom! Suara apa yang dihasilkan mobil? Vroom!")

Benar-benar resapi saat membaca buku kepada bayi, seolah-olah bayi bisa masuk ke dalamnya.

Arahkan ke objek di halaman dan ubah suara untuk setiap karakter pada buku.

Buku dengan warna cerah atau buku yang mengeluarkan suara yang timbul sangat bagus untuk bayi.

Pada usia 6 hingga 12 bulan, mereka akan menyukai buku dengan gambar wajah, bentuk, atau binatang.

Baca Juga: Jadwal Euro 2020 (Euro 2021) Hari Ini: Jangan Lewatkan Laga Ukraina vs Austria, Makedonia Utara vs Belanda

3. Berbicara langsung ke telinga kecil mereka

Semakin banyak kata yang didengar bayi, akan semakin mudah juga untuk bayi belajar bagaimana menghasilkan suara.

Selain itu berbicara dengan bayi juga mengajarkan mereka tentang ritme percakapan.

("Haruskah kita memakai kaus kaki?" "Gah!" "Ya, harus!")

Bayi mungkin kurang berinteraksi dengan orang dewasa dan anak-anak akhir-akhir ini akibat pandemi, tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan cara berbicara langsung pada telinga bayi soal rutinitas yang akan dilakukan bayi pada kesehariannya.

("Sekarang waktunya mandi!")

Tirulah suara bayi dan dorong mereka untuk meniru suara-suara yang ada.

Memainkan permainan seperti ciluk ba selama mandi itu, juga membangun keterampilan berbicara sejak dini.

Baca Juga: Kasus Racket Boys Masuk Berita Korea, TV yang Tayangkan Drakor Itu Juga Dihujat Netizen Korea

4. Jadilah pendukung sekaligus pemandu sorak mereka

Meyakinkan bayi ketika mereka mencoba sesuatu yang baru membantu mereka merasa diperhatikan.

Tonggak perkembangan emosional yang penting ini memungkinkan mereka untuk mengambil risiko, mengeksplorasi, dan belajar.

Bayi dengan banyak dukungan dari orangtuanya telah terbukti berkembang pada tingkat yang lebih cepat karena mereka lebih bersedia untuk mandiri, seperti mengambil langkah pertama.

Baca Juga: Gempa Terkini Guncang Pangandaran Pagi Ini, Berikut Data BMKG

5. Jadikan bermain dan kesenangan nomor satu

Waktu bermain membantu bayi belajar tentang lingkungan mereka, memahami sebab dan akibat, dan melihat bagaimana segala sesuatunya bekerja.

Anda bahkan dapat mendorong bayi dengan bermain berpura-pura, seperti memberi mereka cangkir dan melihat apakah mereka mencoba mengambilnya untuk kemudian mereka minum atau tidak.

Bermain dengan banyak mainan juga cukup belajar tentang hal-hal baru membantu otak mereka membangun koneksi penting.*** (David Wardana Saputra/JOB Training)

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Parents.com

Tags

Terkini

Terpopuler