Bukan Hanya Bencana, Ini Hikmah Pandemi Covid-19 Menurut Islam

- 30 Juli 2021, 05:30 WIB
Umat Muslim yang melakukan umroh di Masjidil Haram di kota suci Mekah, Arab Saudi.
Umat Muslim yang melakukan umroh di Masjidil Haram di kota suci Mekah, Arab Saudi. /Reuters

Baca Juga: Blue House Buka Suara Soal Petisi Drama Baru Jisoo Blackpink 'Snowdrop', Ada Apa Sih Sampe Bawa-bawa Sejarah?

Contoh saja Nabi Muhammad SAW, dalam perjalanan hidupnya cobaan demi cobaan menimpanya, bahkan kerapkali ancaman keselamatan jiwa menerpa saat berdakwah di tengah kaumnya.

Al-Hafizh Ibnu Hajar dengan mengutip Ibnul Jauzi (wafat 1201 M) menjelaskan, orang yang sudah ma’rifat billâh begitu mendapat cobaan besar maka akan menerimanya dengan lapang tanpa beban.

Sebab, ia tidak melihat seberapa besar cobaan yang diterima, melainkan nilai pahala di baliknya.

Menurut Ibnul Jauzi, hamba yang tinggi derajatnya akan menganggap sepenuh dirinya adalah milik Allah. Sebagai pemilik Allah bebas melakukan apa saja terhadapnya.

Sebagai hamba yang dimiliki, ia hanya bisa menerima perlakuan pemiliknya.

Lebih tinggi lagi, ketika seorang hamba sudah disibukan dengan mahabbah atau cinta kepada Allah, maka ia tidak akan meminta cobaan yang tengah dialaminya dihilangkan.

Sementara puncak derajat tertinggi adalah ketika seorang hamba justru meminta cobaan atas kemauannya sendiri. Ia merasakan kenikmatan di balik cobaan demi cobaan. (Al-‘Asqalani, Fathul Bâri, juz X, halaman 117).

Baca Juga: Kapan Vaksinasi Dosis Ketiga untuk Masyarakat Umum Dimulai? Ini Jawaban Pemerintah

3. Cobaan Menjadi Balasan Dosa

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x