CEK FAKTA: Corona Varian Delta Bisa Menular Hanya dengan Berpapasan? Simak Penjelasannya

26 Juni 2021, 20:00 WIB
CEK FAKTA: Varian Delta Bisa Menular Hanya dengan Berpapasan? Simak Penjelasannya /Pixabay/mohamed_hassan



MAPAY BANDUNG - Pemerintah mengumumkan varian baru virus corona yaitu varian Delta telah ditemukan di Indonesia.

Kemudian beredar kabar bahwa varian Delta asal India ini disebut-sebut bisa menular hanya karena berpapasan.

Lantas benarkah hal tersebut? Simak penjelasannya berikut.

Baca Juga: Heboh! Drakor Vincenzo Bakal Di-remake Versi Indonesia, Siapa Saja Pemerannya?

Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban memberikan tanggapan soal Covid-19 varian Delta asal India tersebut. 

Dalam cuitannya, Prof Zubairi menyebutkan transmisi cepat dari Covid-19 varian Delta bukan candaan semata, melainkan hasil tracing di Australia untuk kasus-kasus baru.

"Yang jelas, transmisi cepat dari varian Delta bukan candaan. Itu adalah hasil tracing di Australia untuk kasus-kasus baru. Mereka menyelidiki penularan yang terjadi di Bondi Junction Westfield, sebuah pusat perbelanjaan, yang menunjukkan bagaimana cepatnya penularan Delta," cuitnya Jum'at 25 Juni 2021.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di prfmnews.id dengan judul "Benarkah Varian Delta Bisa Menular Hanya dengan Berpapasan? Ini Penjelasan Ketua Satgas IDI".

Penyebaran cepat itu pun saat ini tengah menjadi penelitian para ahli di Australia.

"Hal itu yang menjadi konsern para ahli, apalagi kejadiannya tidak terjadi sekali saja di sana. Makanya pejabat kesehatan Australia mengingatkan bahwa penularan virus tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit, tapi dimungkinkan bisa dalam hitungan detik," lanjut cuitannya.

Bagaimana transmisi kontak sekilas itu bisa terjadi?

Prof Zubairi menjelaskan menurut Ahli virologi Universitas Griffith Lara Herrero dalam momen transmisi yang terekam di CCTV itu, virus didapati bertahan di udara cukup lama sehingga seseorang bisa menghirupnya dan terinfeksi.

Baca Juga: Kominfo Pertimbangkan Permintaan Blokir PUBG, Free Fire dan Game Online Lainnya

Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh.

Termasuk Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding.

"Secara global, Varian Delta memang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan Varian Delta ini," tandasnya.*** (Asep Yusuf Anshori/prfmnews.id)

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Prfmnews

Tags

Terkini

Terpopuler