Stok Beras Aman Sampai Lebaran? Kepala Bulog Bandung Beri Jawaban

- 19 Maret 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi- Beras cadangan pemerintah yang tersimpan di gudang Bulog Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.
Ilustrasi- Beras cadangan pemerintah yang tersimpan di gudang Bulog Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi. /

BRAGA, MAPAYBANDUNG.COM - Beberapa waktu lalu masyarakat dibuat resah karena beras medium langka di pasaran. Jikapun ada, beras harganya mahal bahkan menembus Rp18.000 per kilogram.

Masyarakat pun bertanya, apakah stok atau ketersediaan beras di Kota Bandung aman pada Idul Fitri atau Lebaran nanti?

Kepala Bulog Cabang Bandung, Erwin Budiana pun memberi jawaban. Dia memastikan ketersediaan beras menjelang Lebaran dalam kondisi aman.

Hal itu dikatakan Erwin usai menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Bandung, di Hotel Amarossa, Rabu 6 Maret 2024.

"Stok di gudang Bulog aman sampai lebaran bahkan bulan berikutnya. Karena stok Bulog itu tidak hanya di satu gudang, tapi banyak gudang," katanya.

Baca Juga: Konsumsi Makanan Ini Saja Saat Sahur, Tips Kuat Puasa ala dr. Zaidul Akbar

Ia menuturkan, untuk menyalurkannya, perlu kolaborasi dengan dinas terkait dan pemangku kepentingan.

“Kita kerja sama dengan Disdagin lewat operasi pasar, lalu dengan DKPP dengan kegiatan GPM (Gerakan Pasar Murah), itu sudah terencana,” ujarnya.

Bulog juga akan menghadirkan Bulog Siaga yang tersebar di sejumlah titik agar mudah dijangkau masyarakat.

"Ada Bulog Siaga, di kantor atau langsung ke masyarakat. Jadi itu antisipasi," ujarnya.

Untuk ketersediaan stok, Erwin mengungkapkan, di Kota Bandung kebutuhan penyaluran bantuan beras sebanyak 1.000 ton, dan untuk beras SPHP 500-600 ton.

“Itu jadi 1.600 ton, stoknya tersedia sampai satu bulan ke depan,” ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2024 di Kota Bandung Selasa 19 Maret

Sementara itu, Kepala BPS Kota Bandung, Samiran mengungkapkan, perlunya koordinasi yang kuat dalam menghadapi inflasi. Pasalnya, mengendalikan inflasi merupakan hal yang sulit.

"Pedagang memanfaatkan momen ketika Ramadan, sehingga masyarakat itu punya daya beli tinggi, punya uang THR. Berapapun harganya, dibeli karena butuh,” ungkap Samiran.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah