“Warna merah ini sebenarnya adalah pelebaran pembuluh darah pada kulit yang disebabkan gesekan dan penekanan saat kerokan,” tambah dr. Clarin Hayes.
Dimana, jika pembuluh darah melebar maka aliran darah di daerah yang dikerok tersebut akan meningkat yang akhirnya terasa hangat dan juga terasa enak.
Sirkulasi pada area tubuh yang dikerok akan menjadi lebih baik, dan sensasi kerokan akan melepaskan hormon endorphin di otak kita.
“Inilah yang membuat kita merasa enak, badan jadi lebih rileks, nyaman dan tenang setelah dikerok,” jelas dr. Clarin.
Namun dr. Clarin Hayes menegaskan saat dikerok tidak hanya terjadi pelebaran pada pembuluh darah saja.
Banyak juga pembuluh darah kapiler di bawah kulit menjadi pecah, tanda-tandanya adalah saat muncul bintik-bintik kemerahan di kulit.
“Kerokan bukan dilarang, tapi jangan dilakukan terlalu sering. Karena bisa menyebabkan iritasi kulit,” ungkap dr. Clarin Hayes.
Jadi karena inilah kerokan tidak disarankan, pertama karena menyembuhkan penyebab masuk angin, kedua bisa merusak pembuluh kapiler, ketiga bisa membuat iritasi pada kulit.***