Mitos Kerokan Sembuhkan Masuk Angin, dr. Clarin Hayes Ungkap Dampak dan Manfaat Lain Kerokan

- 31 Mei 2022, 17:15 WIB
Segera atasi penyakit ambeien karena bisa berbahaya kata dr. Clarin Hayes.
Segera atasi penyakit ambeien karena bisa berbahaya kata dr. Clarin Hayes. /Tangkap layar YouTube.com/Clarin Hayes

MAPAY BANDUNG - Kerokan umum dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia, yang bertujuan untuk mengatasi pegal atau masuk angin.

Pada umumnya kerokan menggunakan koin atau logam yang tumpul, lalu selanjutnya membalurkan minyak pada bagian punggung dan di kerok hingga menimbulkan guratan merah.

Namun apakah kerokan memang bisa mengatasi masuk angin? Dan apakah kerokan memiliki efek samping atau bahaya bagi kesehatan?

Dokter yang juga seorang healthy vlogger dr. Clarin Hayes, menyebutkan bahwa kerokan tidak disarankan dilakukan.

Baca Juga: Satu Indonesia Harus Tahu, Sayuran Hijau Bukan Sebab Utama Asam Urat, dr. Zaidul Akbar Kuak Fakta Tak Terduga

Dokter Clarin mengatakan bahwa faktanya kerokan tidak menyembuhkan sakit atau gejala masuk angin.

“Kerokan hanya bikin badan kita terasa enak saja," jelas dr. Clarin Hayes, seperti yang dikutip MapayBandung.com melalui kanal YouTube Clarin Hayes pada Selasa 31 Mei 2022.

Adapun alasannya, menurut dr. Clarin saat punggung atau tubuh kita dikerok menggunakan uang atau logam tumpul lainnya dengan menggunakan minyak atau balsem maka akan terjadi gesekan.

Gesekan antara logam dan kulit kita yang terjadi berulang-ulang sampai timbul warna merah pada kulit.

Baca Juga: Ternyata 7 Kebiasaan Ini Bikin Wanita Sulit Punya Anak Kata dr. Ema Nomor 1 dan 7 Paling Sering Dilakukan

“Warna merah ini sebenarnya adalah pelebaran pembuluh darah pada kulit yang disebabkan gesekan dan penekanan saat kerokan,” tambah dr. Clarin Hayes.

Dimana, jika pembuluh darah melebar maka aliran darah di daerah yang dikerok tersebut akan meningkat yang akhirnya terasa hangat dan juga terasa enak.

Sirkulasi pada area tubuh yang dikerok akan menjadi lebih baik, dan sensasi kerokan akan melepaskan hormon endorphin di otak kita.

“Inilah yang membuat kita merasa enak, badan jadi lebih rileks, nyaman dan tenang setelah dikerok,” jelas dr. Clarin.

Baca Juga: Usus Pencernaan Bersih Seketika dengan Konsumsi 7 Jenis Makanan dan Minuman Ini, Kata dr. Saddam Ismail

Namun dr. Clarin Hayes menegaskan saat dikerok tidak hanya terjadi pelebaran pada pembuluh darah saja.

Banyak juga pembuluh darah kapiler di bawah kulit menjadi pecah, tanda-tandanya adalah saat muncul bintik-bintik kemerahan di kulit.

“Kerokan bukan dilarang, tapi jangan dilakukan terlalu sering. Karena bisa menyebabkan iritasi kulit,” ungkap dr. Clarin Hayes.

Jadi karena inilah kerokan tidak disarankan, pertama karena menyembuhkan penyebab masuk angin, kedua bisa merusak pembuluh kapiler, ketiga bisa membuat iritasi pada kulit.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah