Network
MAPAY BANDUNG - Potensi hidrogen atau yang lebih dikenal dengan pH merupakan pengukuran ion hidrogen. Skala pH sendiri berkisar antara 10-14 dimana, pH normal itu 7 di bawah 7 adalah asam atau jika di atas 7 sering disebut dengan basa.
Adapun, menurut healthy vlogger dr. Ema Surya Pertiwi pH normal pada manusia adalah 7,3-7,4. Sehingga agar darah bisa berfungsi secara optimal, menyalurkan energi ataupun nutrisi pada tubuh itu dibutuhkan pH yang stabil.
Oleh sebab itu, dokter Ema Surya Pertiwi kali ini membagikan mengenai tanda atau efek jangka Panjang jika tubuh kita kelebihan asam atau terlalu asam.
Dilansir MapayBandung.com melalui kanal YouTube Emasuperr pada Selasa 10 Mei 2022, berikut ini adalah beberapa tanda dan efek tubuh jika terlalu asam menurut dr. Ema.
1. Sistem structural
Efek jangka Panjang jika tubuh terlalu asam maka kalsium yang disimpan di dalam tulang akan dilepaskan untuk mengikat dan menetralkan kelebihan asam pada jaringan.
Penipisan kalsium di awal ini bisa menyebabkan kram-kram pada otot tubuh, selain itu, saat kalsium ditarik dari tulang untuk menetralisir lebih banyak asam, ini dapat menyebabkan osteoporosis tulang belakang yang melemah dan membuat kita menjadi lebih sering nyeri punggung.
“Jadi risiko tubuh terlalu asam dapat menyebabkan risiko osteoporosis dan juga nyeri-nyeri sendi pada tubuh,” ungkap dr. Ema.
Baca Juga: Ustadz Muhammad Faizar Ungkap Cara Terhindar Gangguan Jin Penyebab Sedih, Galau, dan Pusing
2. Sistem saraf
Ketika sel-sel otak terlalu asam, maka otak tidak bisa berfungsi dengan benar. Hal ini menurut dr. Ema dapat membuat kita insomnia, kecemasan, depresi, neurosis, maupun gangguan memori pada tubuh.
Karena itu, dokter Ema mengatakan bahwa keseimbangan asam basa pada tubuh diperlukan untuk menjaga fungsi otak lebih optimal.
Baca Juga: Tak Hanya Menggemaskan, 8 Ciri Kucing Ini Dipercaya Mampu Datangkan Rezeki dan Kekayaan
3. Sistem sirkulasi
Kondisi asam yang berlebihan pada tubuh, dapat meningkatkan penempelan bakteri, jamur, maupun virus pada dinding bagian dalam arteri tubuh.
Akhirnya dapat mengakibatkan terbentuknya plak pada arteri yang bisa mempersempit aliran darah di bagian arteri, serta menurunkan aliran oksigen maupun nutrisi.
“Jika arteri koroner bagian jantung terlibat maka bisa meningkatkan risiko serangan jantung,” ujar dr. Ema.
Selain itu, kalsium yang dilepaskan untuk menanggulangi kelebihan asam pada tubuh itu bisa mengendap dan menjadi plak pada pembuluh darah arteri yang mengubah plak arteri dari lunak menjadi keras dan kaku, sehingga meningkatkan risiko tekanan darah pada tubuh.
Baca Juga: Punya Kaki Aneh, Perkutut Ini Justru Bagus Dipelihara, Bisa Mendatangkan Kekayaan
4. Sistem pencernaan
Ketika pH tubuh terlalu asam, sel-sel yang melapisi lambung dan usus kecil, bersama-sama beserta pankreas yang bertanggung jawab, memproduksi dan juga melepaskan enzim pankreas tidak berfungsi dengan benar.
Hal ini akan menyebabkan gangguan pencernaan, meningkatkan gas pada perut, membuat perut kembung,kram perut, sehingga menyebabkan tubuh tidak bisa menyebabkan nutrisi dengan cukup ketika mengkonsumsi makanan.
5. Sistem pada usus
Keasaman pada tubuh dapat mengakibatkan sel-sel usus besar tidak berfungsi dengan baik,sehingga bisa membuat diare atau sindrom iritasi usus besar, sembelit ataupun diverticulitis.
“Ini bisa menyebabkan mikroba atau bakteri yang tidak ramah tumbuh pada daerah usus sehingga meningkatkan risiko radang usus besar, penyakit radang usus, maupun wasir,” tambah dr. Ema.
Baca Juga: Tekukur dan 3 Burung Ini Menurut Primbon Bisa Datangkan Kekayaan, Segera Pelihara Salah Satunya
6. Sistem imun
Sistem kekebalan pada tubuh yang terlalu asam tidak bisa menghasilkan antibodi ataupun sitokin dengan optimal.
Sehingga ini bisa membuat kita menjadi rentan terkena virus, bakteri, mikroba serta kanker, ketika tubuh terlalu asam.
7. Sistem saluran pernafasan
Pengikatan oksigen ke hemoglobin di paru-paru membutuhkan pH yang benar-benar stabil. Jika pH terlalu asam maka mikroba di saluran udara itu dapat tumbuh dengan mudah dan juga menyerang sel-sel manusia yang bisa menyebabkan bronchitis, pneumonia, sinusitis, selain itu bisa menyebabkan batuk, kejang, dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit sistem-sistem pernafasan.***
