Network
MAPAY BANDUNG - Dokter yang juga seorang healthy vlogger dr. Saddam ismail mengungkapkan lutut sakit atau nyeri lutut dapat disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya karena rematik.
Untuk itu, dr. Saddam Ismail meminta kita untuk mengetahui penyebab nyeri lutut untuk antisipasi untuk menghindari nyeri sejak awal.
“Ada beberapa penyebab tersering lutut bisa mengalami sakit (nyeri lutut) atau penyaring,” ujar dr. Saddam Ismail dikutip MapayBandung.com melalui video kanal Youtube Saddam Ismail pada Jumat, 08 April 2022.
Lantas apa saja penyebab tersering nyeri lutut selain rematik yang harus diwaspadai?
Berikut dr. Saddam Ismail membeberkan 7 penyebab nyeri lutut.
1. Rematik
Rheumatoid arthritis atau biasa dikenal dengan sebutan rematik adalah peradangan pada sendi dan jaringan disekitarnya.
“Rematik ini sebenarnya penyakit autoimun nah jadi tubuh itu salah mengenali menyerang jaringan sendi ataupun jaringan di sekitar lutut akhirnya mengalami peradangan,” kata dr. Saddam Ismail.
Gejala rematik ini biasanya ditandai dengan nyeri sendi, sendi kaku dan panas bahkan terjadi pembengkakan saat peradangan yang berakibat membatasi pergerakan.
Baca Juga: Nyeri Sendi Akibat Asam Urat, Atasi dengan Air Rebusan Ini Kata dr. Zaidul Akbar
2. Osteoarthritis
dr. Saddam Ismail menjelaskan tentang osteoarthritis yaitu peradangan pada sendi tulang rawan atau terjadinya pengapuran pada tulang sendi.
Tulang rawan adalah jaringan yang terdiri dari kolagen, letaknya di antara tulang lutut yang berfungsi meredam benturan dan guncangan.
Kemudian adanya pergesekan di tulang rawan dan lama-lama tulang rawan akan terkikis dan menyebabkan peradangan.
“Kenapa bisa sakit bantalannya hangus saat bergerak karena seperti ini dia jadi pengapuran kemudian saat bergesekan jadinya sakit,” ujar dr. Saddam Ismail.
Baca Juga: Denny Darko Ramal Tragedi Pilu Jelang Mudik Lebaran 2022, Perhatikan Makna Kartu Tarot Nomor 4
3. Asam urat
Asam urat terjadi ketika kadar asam urat tinggi ataupun tidak normal kemudian terbentuknya kristal asam urat di sendi yang menyebabkan radang, dan akhirnya timbullah penyakit sendi peradangan akibat asam urat.
4. Cedera
Nyeri lutut bisa disebabkan oleh cedera saat melakukan aktivitas, olahraga atau saat jatuh atau kecelakaan yang kemudian menyebabkan ligamen robek.
"Lutut ligamen ini menghubungkan tulang dan sendi tendon itu menghubungkan otot dan tulang jika robekan terjadi di ligamen ya ini kalau tidak melakukan apapun ya anda sakit,” ujar dr. Saddam Ismail.
Selain itu, cedera dapat menyebabkan tulang retak bahkan patah, sehingga dapat merasakan nyeri lutut karena pembengkakan.
5. Baker cyst
Baker cyst atau kista Baker menurut dr. Saddam Ismail terdapat pengumpulan cairan, ketika mengalami kista baker yang biasanya pada belakang lutut tentu akan mengganggu aktivitas.
“Ketika mengalami hal ini ya sebaiknya minta pertolongan medis yang untuk mengatasinya jangan di urut-urut ya takutnya nanti pecah,” ujar dr. Saddam Ismail.
6. Osgood-schlatter
Osgood-schlatter ketika sering melakukan aktivitas olahraga ini terjadi ketika lutut mengalami cedera biasanya dialami oleh remaja yang sedang mengalami masa pertumbuhan.
“ini terjadi ketika adanya peradangan yang tepat di bawah lutut ya tendon di bawah lutut penderita biasanya akan mengalami nyeri dan bengkak yang kemudian iritasi di bagian tersebut,” ungkap dr. Saddam Ismail.
Baca Juga: Memiliki Warna Khusus, Ini Katuranggan Perkutut yang Dipercaya Membawa Sial Menurut Primbon Jawa
7. Osteomyelitis
Osteomielitis terjadi peradangan di dalam saat cedera kemudian tidak diobati ataupun tidak mendapatkan penanganan yang tepat, akhirnya mengundang kuman dan terjadi infeksi.
“Infeksi ini terjadi ketika ada bagian tubuh lain yang mengalami infeksi tidak diobati dengan baik ia kemudian melewati aliran darah yang menginfeksi di tulang mana saja termasuk di tulang lutut,” tutur dr. Saddam Ismail.
Dampak buruk dari infeksi tersebut akan mengalami nyeri di bagian yang terinfeksi yang kemudian terjadi peradangan, pembengkakan bahkan mengalami demam.
“Jadi ketika mengalami infeksi sebaiknya diobati dengan baiknya meminta pertolongan medis ya konsultasikan ke dokter,” pungkas dr. Saddam Ismail.***
