MAPAY BANDUNG – Dokter dan penulis buku Jurus Sehat Rasulullah (JSR), dr. Zaidul Akbar mengungkap biang kerok penyebab kencing manis, diabetes, hingga gula darah tinggi.
Agar tubuh tetap sehat dan bugar, dr, Zaidul Akbar menyarankan untuk menjaga kadar gula darah dalam batasan normal.
Beberapa penyakit akan bermunculan jika kondisi ini tidak segera ditangani. Selain kencing manis, diabetes dapat menyebabkan luka pada bagian tubuh yang menyebabkan pembusukan hingga amputasi.
Baca Juga: Awas! Jangan KunjungiWarung Makan dengan 4 Ciri Ini Lagi, Kerap Diduga Gunakan Pesugihan
Dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Kitab Kuning pada Jumat 3 Desember 2021, berikut cara yang dianjurkan dr. Zaidul Akbar agar terhindar dari kencing manis, gula darah tinggi hingga diabetes.
“Sebelumnya, kita harus tahu dulu yang bikin gula darah naik itu apa? Makanan dan minuman tertentu yang bisa menyebabkan gula darah naik,” katanya menjelaskan di awal ceramah.
Menurut dr. Zaidul Akbar, terdapat sedikitnya 2 makanan penyebab kencing manis selain gula pasir yaitu tepung terigu.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Mandi di Malam Hari Bisa Bikin Rematik? Begini Penjelasan dr. Saddam Ismail
“Ketika orang terlalu sering konsumsi tepung-tepungan, tubuhnya akan naik gula darahnya,” kata dr. Zaidul Akbar.
Selain tepung, nasi putih menjadi penyebab utama naiknya gula darah. Tidak heran setelah konsumsi nasi putih, tubuh akan terasa mengantuk.
“Kalau biasanya makan nasi putih mulai berganti dengan makan beras cokelat, merah, atau hitam,” tuturnya menambahkan.
Selain itu, terdapat alternatif lain jika belum dapat terlepas dari tepung terigu. Cobalah tepung mocaf (Modified cassava flour).
Dilansir dari healthline, tepung mocaf adalah tepung terbuat dari ubi kayu yang telah dimodifikasi sehingga menyerupai butiran beras.
Sumber-sumber bahan makanan lain yang dapat meningkatkan gula darah naik hendaknya dikurangi atau ganti dengan sumber yang sehat.
Di akhir sesi ceramah singkatnya, dr. Zaidul Akbar menuturkan jika tidak diperkenankan untuk melakukan diet keto. Menurutnya, tubuh membutuhkan asupan karbohidrat untuk membuat energi.
"Tetap makan, namun dalam jumlah yang terkontrol," tutur dr. Zaidul Akbar menutup ceramah singkatnya.***