Sering Merasa Pernah Mengalami dan Melihat Suatu Peristiwa? Mungkin Itu Deja Vu, Ini Penyebabnya

18 Januari 2023, 21:00 WIB
Cobalah tes kepribadian ini dengan melihat deja vu yang kerap menghampiri Anda terutama yang berhubungan dengan masa lalu. /Namastest

 

MAPAY BANDUNG - Banyak di antara kita yang pernah mengalami hal serupa padahal bisa saja itu merupakan sebuah hal baru untuk kita.

Seperti contoh, pergi ke suatu tempat atau sedang melakukan sesuatu dan merasa bahwa hal tersebut sudah pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini dinamakan sebagai peristiwa deja vu.

Meskipun deja vu terkesan mistis, kenyataan di balik deja vu tidak se-fantasi ataupun se-unik yang kamu pikirkan. Ada sekitar 60% hingga 80% orang pernah mengalami deja vu, lho.

Lalu, apa itu deja vu dan bagaimana deja vu itu terjadi? Yuk, simak penjelasannya.

Baca Juga: Tips Membeli Buku dengan Hemat dan Efektif Ala Mufidah Azzahra

Apa Itu Deja Vu?

Istilah deja vu berasal dari bahasa Perancis yang berarti sudah pernah dilihat.

Deja vu menggambarkan suatu fenomena ketika seseorang merasa bahwa dirinya sudah pernah mengalami peristiwa yang saat ini sedang terjadi. Walaupun peristiwa tersebut merupakan pengalaman baru.

Perasaan ini berlangsung sekitar 10 hingga 30 detik. Sering kali, deja vu dikaitkan dengan hal-hal mistis, padahal fenomena tersebut dapat dijelaskan secara sains.

Di samping deja vu, terdapat pula beberapa fenomena yang mirip dengannya, seperti deja reve (ketika peristiwa yang terjadi saat ini terasa seperti sudah dilihat sebelumnya dalam mimpi), jamais vu (ketika sesuatu yang seharusnya kamu kenali terkesan asing), dan capgras` syndrome (ketika kamu merasa bahwa orang-orang yang seharusnya kamu kenali telah diganti dengan seorang penyamar).

Fenomena deja vu terjadi secara acak, artinya tidak ada yang tahu siapa dan kapan fenomena itu akan berlangsung.

Selain itu, sebanyak 96% orang mengatakan mereka mengalami deja vu lebih dari satu kali.

Baca Juga: Resep Mie Panjang Umur, Sajian Khas Imlek yang Cocok Disantap Bareng Keluarga

Penyebab Terjadinya Deja Vu

Para ilmuwan percaya bahwa deja vu terjadi saat hipokampus—bagian dari otak besar yang mengolah memori—mengaktifkan 2 sirkuit saraf berbeda secara bersamaan. Hal inilah yang memicu rasa familiar terhadap sesuatu.

Bagaimana deja vu terjadi merupakan fenomena neurologis yang memiliki beberapa penjelasan.

Dilansir MapayBandung.com dari Youtube Neuron pada Senin 16 Januari 2023, berikut 2 penjelasan mengenai penyebab terjadinya deja vu menurut Content Creator Youtube, Neuron.

Baca Juga: Sambut Imlek 2023, Ini 5 Rekomendasi Film yang Bisa Kamu Tonton dan Bikin Imlek Makin Meriah

1. Masalah Pada Memori

Para ahli percaya bahwa deja vu adalah hasil dari fenomena memori, yakni ketika seseorang berada di situasi yang mirip dengan pengalaman sebelumnya tetapi ia tidak bisa mengingatnya. Deja vu terjadi ketika otak menemukan kesamaan dari peristiwa yang sedang terjadi dengan peristiwa yang sudah pernah terjadi.

Namun peristiwa lampau tersebut, tidak dapat kamu ingat sepenuhnya sehingga terkesan seperti mengingat sesuatu yang belum pernah terjadi.

Contohnya, ketika tata letak dari suatu ruangan yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya mirip dengan tata letak ruangan di rumah kamu sendiri.

Baca Juga: Resep Nugget Tempe Wortel, Olahan Sehat dan Bergizi Cocok Jadi Menu Bekal Sekolah

2. Gangguan Sirkuit Otak atau Tidak Fokus

Deja vu terjadi ketika kita tidak fokus saat memperhatikan sesuatu. Umpakan kamu sedang mendaki dan melihat sekilas puncak gunung di depan kamu. Walaupun kamu tidak terlalu memperhatikannya, otak kamu mengambil data seadanya dan mulai membangun suatu ingatan.

Ketika kamu melihat puncak lagi, kamu akan merasa bahwa ini pertama kali kamu melihatnya, padahal otak kamu sudah menyimpan ingatan tersebut sebelumnya.

Dengan demikian, apakah kamu harus khawatir ketika mengalami deja vu? Untuk kebanyakan orang terjadinya deja vu kemungkinan besar disebabkan oleh stres atau kecapekan.

Inilah mengapa deja vu sering terjadi pada usia remaja menuju dewasa, seperti kita para mahasiswa. Dalam hal nya deja vu, gangguan sesekali pada otak merupakan sesuatu yang kecil dan tidak perlu dikhawatirkan.***(Zahra Pajriyanti Al`Husna/Job Training)


Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler