Saksi Mata Ungkap Kronologi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang Telan Korban Hingga 127 Orang

- 2 Oktober 2022, 11:30 WIB
Inilah kronologi kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang menelan korban hingga 127 orang, menurut saksi mata.
Inilah kronologi kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang menelan korban hingga 127 orang, menurut saksi mata. /Twitter @Liga1Match2022



MAPAY BANDUNG - Berikut adalah kronologi dan penyebab kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi setelah pertandingan Liga 1 Arema FC melawan Persebaya, yang dimenangkan tim tamu.

Kericuhan ini menelan korban hingga 127 orang, berdasarkan laporan pihak terkait Minggu 2 Oktober pagi.

Awal mula kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan adalah ketika peluit akhir pertandingan dibunyikan.

Baca Juga: Bobotoh yang Punya Tiket Tetap Bisa Nonton Laga Tunda Persib vs Persija

Terlihat sejumlah Aremania merasa kecewa dan beberapa di antara mereka nekat turun ke lapangan dengan maksud memberikan motivasi dan kritik kepada pemain.

Namun, disusul oleh beberapa suporter lainnya yang juga ingin mengutarakan rasa kecewanya terhadap pemain Arema.

Melihat penonton yang semakin tidak terkendali, pemain digiring masuk ke dalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib.

Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan.

Pihak aparat melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para suporter, salah satunya dengan menembakan gas air mata.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Arema FC vs Persebaya Ricuh sampai Rizky Billar Bikin Lesti Masuk Rumah Sakit

Namun saat aparat memukul mundur suporter di sisi selatan, suporter dari sisi utara menyerang ke arah aparat.

Sehingga menyebabkan banyaknya suporter yang masuk ke lapangan dan kondisi menjadi semakin tidak kondusif.

Hal itu dikatakan oleh saksi mata yang selamat dari kerusuhan di Kanjuruhan melalui akun twitter pribadi @RezqyWahyu_05.

“Para suporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh di atas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para suporter panik terkena gas air mata,” tulis akun @RezqyWahyu_05, dikutip MapayBandung.com.

Baca Juga: 29 Rangkaian Nama Bayi Laki-laki Islami 2 Kata yang Memiliki Arti Penuh Doa dan Harapan

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta sudah angkat bicara mengenai kerusuhan tersebut.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," ucap Nico Afinta dikutip ANTARA.

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," lanjutnya.

Ia juga menjelaskan sebanyak 34 orang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, sementara sisanya meninggal saat dirawat di sejumlah rumah sakit.

Sampai saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x