Terungkap Alasan Polisi Tembakan Gas Air Mata dalam Kerusuhan di Kanjuruhan, Kapolda Jatim Bilang Begini

- 2 Oktober 2022, 06:40 WIB
Terungkap alasan polisi tembakan gas air mata saat kerusuhan pecah di stadion Kanjuruhan
Terungkap alasan polisi tembakan gas air mata saat kerusuhan pecah di stadion Kanjuruhan /Instagram



MAPAY BANDUNG - Ternyata ini alasan polisi tembakan gas air mata dalam kerusuhan yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan, pasca kekalahan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Banyaknya korban jiwa yang berjatuhan, disebabkan oleh tembakan gas air mata yang buat suporter kedua tim tersendat di pintu keluar.

Puluhan hingga ratusan orang pun tak bisa menghindari dari serangan gas air mata, dan tak mampu keluar dari kerumunan.

Baca Juga: PSSI Bertolak ke Malang Investigasi Laga Arema FC vs Persebaya yang Ricuh dan Makan Korban

Akibatnya, sebagian mengalami sesak nafas ucap Nico.

Lantas, bagaimana kronologi lengkap kerusuhan di Kanjuruhan? simak penjelasan berikut ini.

Menurut Kapolda Jawa Timur Nico Afinta, kerusuhan diawali dengan ribuar superter yang berlari masuk ke area lapangan.

Usai peluit panjang dibunyikan, sekitar 3000 suporter Aremania merasa kecewa dan turun ke lapangan.

Baca Juga: 2 Anggota Polisi Ikut Jadi Korban, Total 127 Meninggal Dunia dalam Kerusuhan di Kanjuruhan, Ini Kronologinya

Awalnya Aremania berniat mencari pemain dan ofisial, imbas kekalahan melawan Persebaya dangan skor 2-3.

Melihat gerombolan suporter yang sangat banyak, petugas keamanan lantas menembakan gas air mata sebagai upaya pencegaha aksi anarkisme.

Namun sayangnya, penonton yang berusaha lari menghindari gas air mata, tersendat di pintu keluar stadion.

Akibatnya, sebagian besar superter alami sesak nafas dan terinjak-injak ditengah masa.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," ucap Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, dikuti MapayBandung.com dari Antara, Minggu 2 Oktober 2022.

Baca Juga: 127 Orang Meninggal Dunia Akibat Kerusuhan di Kanjuruhan, Akankah Liga 1 Dihentikan?

Akibatnya, 127 orang meninggal dunia karena sesak nafas.

2 Diantara korban meninggal, adalah anggota Polri ucap Nico.

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang dua diantaranya adalah anggota Polri," ucap Nico.

Tragedi tersebut tercatat sebagai tragedi paling kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Imbasnya, gelaran Liga 1 akan dihentikan sementara, termasuk pertandingan Persib vs Persija yang akan ditunda.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x