Gerhana Bulan Total Bakal Terjadi pada 8 November 2022, LAPAN: Durasinya 1 Jam Lebih

- 1 November 2022, 12:00 WIB
Inilah Wilayah dan Waktu untuk Mengamati Gerhana Bulan Total pada November 2022
Inilah Wilayah dan Waktu untuk Mengamati Gerhana Bulan Total pada November 2022 / Maria Nofianti/Pixabay/bdabney

MAPAY BANDUNG - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengumumkan, fenomena Gerhana Bulan Total bakal terjadi pada Selasa 8 November 2022 mendatang.

LAPAN menyebut, Gerhana Bulan Total ini bisa disaksikan oleh warga dunia, tak terkecuali masyarakat Indonesia.

Peneliti Pusat Riset Antariksa dari Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Andi Pangerang menjelaskan, Gerhana Bulan Total kali ini mempunyai durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik.

“Gerhana Bulan Total kali ini terjadi pada 8 November 2022, dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian+total) selama 3 jam 39 menit 50 detik,” tulis keterangan resmi, yang dikutip MapayBandung.com dari laman resmi LAPAN, Selasa 1 November 2022.

Baca Juga: 11 Arti Mimpi Hujan Menurut Islam, Makna Tafsir Ibnu Sirin Nomor 7 Patut Diwaspadai

Dalam keterangan itu pula disebutkan, bahwa lebar Gerhana Bulan Total 8 November nanti sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570.

Gerhana Bulan Total ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana, dalam Seri Saros 136 (1680-2960).

Berikut ini waktu dan wilayah di Indonesia yang dapat teramati untuk setiap kontak Gerhana Bulan Total.

1. Awal Penumbra (P1)

- Waktu: 15.02.17 WIB/16.02.17 WITA/17.02.17 WIT

- Wilayah yang dapat teramati: Seluruh Indonesia tidak dapat teramati.

Baca Juga: Hari Ini, Keluarga Brigadir J Bakal Hadir di Sidang Terdakwa Ferdy Sambo untuk Agenda Pemeriksaan Saksi

2. Awal Sebagian (U1)

- Waktu: 16.09.12 WIB/17.09.12 WITA/18.09.12 WIT

- Wilayah yang dapat teramati: Papua, Papua Barat, Pulau Seram, Pulau Halmahera, Kepulauan Aru, Kepulauan Kai, dan Kepulauan Tanimbar.

3. Awal Total (U2)

- Waktu: 17.16.39 WIB/18.16.39 WITA/19.16.39 WIT

- Wilayah yang dapat teramati: Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi, NTT, NTB, Bali, Kaltara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kapuas Hulu.

4. Puncak Gerhana Bulan Total

- Waktu: 18.00.22 WIB/19.00.22 WITA/20.00.22 WIT

- Wilayah yang dapat teramati: Seluruh Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.

Baca Juga: Rp15 Ribu Bisa Bikin Apa Aja Sih? Ini 3 Resep Makanan Murah di Akhir Bulan

5. Akhir Total (U3)

- Waktu: 18.41.37 WIB/19.41.37 WITA/20.41.37 WIB

- Wilayah yang dapat teramati: Seluruh Indonesia dapat teramati.

6. Akhir Sebagian (U4)

- Waktu: 19.49.03 WIB/20.49.03 WITA/21.49.03 WIT

- Wilayah yang dapat teramati: Seluruh Indonesia dapat teramati.

7. Akhir Penumbra (P4)

- Waktu: 20.56.08 WIB/ 21.56.08 WITA/22.56.08 WIT

- Wilayah yang dapat teramati: Seluruh Indonesia dapat teramati.

Baca Juga: 3 Cara Mudah Bikin Perkutut Cepat Bunyi dan Gacor, Cepat Latih dengan Lakukan Ini

Saat bulan memasuki umbra, warna umbra cenderung hitam. Seiring Bulan seluruhnya berada di dalam umbra, warna Bulan akan menjadi kemerahan.

Selain itu, saat gerhana, tidak ada cahaya Matahari yang dapat dipantulkan oleh Bulan sebagaimana ketika fase Bulan Purnama.

Gerhana dapat berwarna menjadi lebih kecokelatan bahkan hitam pekat jika partikel seperti debu vulkanik ikut menghamburkan cahaya.

Dampak dari Gerhana Bulan Total bagi kehidupan manusia adalah, pasang naik air laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya ketika tidak terjadi gerhana, Purnama maupun Bulan Baru.

Gerhana Bulan Total yang dapat teramati di Indonesia untuk satu dekade berikutnya akan terjadi pada 8 September 2025, 3 Maret 2026, Malam Tahun Baru 2029, 21 Desember 2029, 25 April 2032 dan 18 Oktober 2032.***

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: LAPAN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x