Sejarah Awal Malam 1 Suro, Peninggalan Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo di Tanah Jawa

- 18 Juli 2022, 07:30 WIB
ILUSTRASI. Inilah sejarah awal malam 1 suro, yang merupakan peninggalan dari Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo, untuk penanggalan Jawa dan Islam
ILUSTRASI. Inilah sejarah awal malam 1 suro, yang merupakan peninggalan dari Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo, untuk penanggalan Jawa dan Islam /Sumber Foto : Pixabay,

Bulan Sura atau Suro dalam penanggalan Jawa, dihitung berdasarkan penggabungan kalender lunar (Islam), kalender matahari (masehi) dan Hindu.

Kalender Jawa yang diterbitkan oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo, juga mempunyai 2 sistem perhitungan, yang didasari atas pertimbangan pragmatis, politik dan sosial.

Dua sistem perhitungan di penanggalan Jawa itu di antaranya mingguan atau 7 harian, dan pasaran atau 5 harian.

Penanggalan Jawa memiliki siklus windu/sewindu (8 tahun), di mana siklus ini menciptakan sebuah konsekuensi, yakni selisih hari.

Pada urutan tahun Jawa ke-8 (jimawal) jatuhnya tanggal 1 Suro berselisih satu hari lebih lambat, dengan 1 Muharram dalam kalender Islam.***

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah