Update Haji dan Umrah: Pemerintah Kini Bahas Vaksin Booster Hingga QR Code

- 28 September 2021, 14:53 WIB
Ilustrasi ibadah haji di Mekah. Bagaimana jika uang korupsi digunakan untuk ibadah? Simak penjelasan Ustadz Taufiqurrahman berikut.
Ilustrasi ibadah haji di Mekah. Bagaimana jika uang korupsi digunakan untuk ibadah? Simak penjelasan Ustadz Taufiqurrahman berikut. /Pexels.com/Shams Alam Ansari

Baca Juga: Mulai Kurangi Konsumsi Susu Sapi dari Sekarang, Lho Kenapa? Ini Alasannya Kata dr. Zaidul Akbar

“Dalam rapat kami membahas bersama bagaimana agar QR Code tersebut bisa terbaca dalam sistem di Saudi dan data apa saja yang bisa dibuka berdasarkan kebutuhan informasi pihak Arab Saudi. Dari contoh sertifikat negara yang sudah mengirimkan jemaah, data yang dibutuhkan umumnya sebatas, nama, no paspor, dan keterangan vaksin,” terangnya.

“Ini akan dibahas lebih lanjut antara Kemenag, Kemenkes, dan Telkom,” sambungnya.

Ketiga, alur visa. Seiring proses digitalisasi penyelenggaraan umrah, ada sejumlah alur yang mengalami penyesuaian, termasuk dalam penerbitan visa. “Kami akan mengidentifikasi sejumlah pertanyaan untuk kemudian kami bahas bersama dengan Dubes Arab Saudi di Jakarta,” terang Ramadhan.

Baca Juga: Rutin Minum Ini Setiap Hari, Dijamin Jantung Akan Sehat Kata dr. Zaidul Akbar

Terakhir, lanjutnya, rapat juga membahas pentingnya penjajakan integrasi aplikasi Peduli Lindungi dengan Sistem Informasi dan Komputerisasi Terpadu Umrah dan Haji (Siskopatuh). Integrasi diperlukan utamanya terkait dengan data jemaah, khususnya paspor dan visa. Sebab, pada aplikasi Peduli Lindungi, yang terinput adalah data Nomor Induk Kependudukan.

“Aplikasi di Saudi membutuhkan data nomor paspor, dan itu adanya di Siskopatuh. Ini yang akan kami jajaki untuk proses integrasi dengan Peduli Lindungi,” tandasnya.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Nur Arifin, menambahkan, Kemenag akan terus berkoordinasi dengan semua pihak dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan ibadah umrah yang tertib dan aman. "Koordinasi dengan semua pihak menjadi kata kunci," jelasnya.

Disampaikan pula oleh Dirbina UHK tentang perlunya pembahasan bersama antara Menteri Agama dan Menteri Kesehatan terkait kemungkinan adanya kebijakan pemanfaatan vaksin booster bagi jemaah umrah.***

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah