Kebijakan Sertifikat Vaksin Sebagai Syarat Administrasi Transportasi, dr. Tirta Minta Kebijakan itu Dievaluasi

- 4 Agustus 2021, 18:30 WIB
Tangkap layar video saat dr Tirta menjelaskan bagaimana bahayanya saat  terlalu memaksakan diri ketika berolahraga.
Tangkap layar video saat dr Tirta menjelaskan bagaimana bahayanya saat terlalu memaksakan diri ketika berolahraga. /Youtube/Tirta PengPengPeng

Parahnya dia juga menuliskan adanya kemungkinan sertifikat palsu bisa banyak muncul apabila kebijakan ini diberlakukan.

“Yang ada banyak yang jual sertifika palsu nanti,” tulisnya lagi.

Untuk itu, dokter yang berusia 30 tahun itu juga memberikan saran jika ingin membuat sertifikat vaksin sebagai syarat administrasi transportasi dan penerbangan, pemerintah harus memperhatikan dosis vaksin yang merata terlebih dahulu.

Baca Juga: Satgas Dukung Penggunaan Obat Tradisional untuk Penyembuhan Pasien Covid-19 dengan Syarat

Selanjutnya pemerintah juga harus mecarikan solusi bagi mereka yang tidak bisa divaksin.

Jangan lupakan juga solusi untuk pasien yang baru saja sembuh dari Covid-19.

Sampai sini dia mengeluarkan komentar untuk pemerintah agar tidak membuat kebijakan secara instan.

“Jangan biasakan baut kebijakan instan, Ini kesehtan bukan makanan,” tulis dr. Tirta tegas.

Terakhir dia juga meminta agar tidak untuk dijadikan bandingan dengan negara Inggris yang juga lakukan kebijakan ini. Sebab dia menerangkan Indonesia dan Inggris tentunya berada dalam kondisi yang sangat berbeda.

“Kalo di Inggris enak, vaksin emang syarat, tapi ada prosedur , kalo belum vaksin, bisa vaksin d tempat . Dosis cukup. Data pun udah bagu, ga pake fotokopi2 an,” pungkas dr. Tirta.*** (David Wardana Saputra/JOB)

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x