Pikiran Rakyat Sabet Predikat Gold Winner Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik di IPMA 2020

- 25 Februari 2021, 05:38 WIB
Harian Umum Pikiran Rakyat Terima Penghargaan Gold Winner Kategori Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik IPMA 2021
Harian Umum Pikiran Rakyat Terima Penghargaan Gold Winner Kategori Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik IPMA 2021 /Dok. Pikiran Rakyat/

MAPAY BANDUNG - Prestasi kembali diraih surat kabar harian umum Pikiran Rakyat.

Kali ini, surat kabar kebanggaan warga Jawa Barat ini berhasil meraih predikat Gold Winner Kategori Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik dalam ajang penghargaan Indonesia Prints Media Awards (IPMA) 2021 yang diumumkan secara virtual pada Rabu 24 Februari 2021, lewat tampilan sampul muka edisi Rabu, 6 Mei 2020.

Edisi itu menampilkan foto aerial panoramics 360 kondisi lalu lintas Jalan Layang Pasupati, Kota Bandung, yang lengang pada hari terakhir penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Bandung Raya, satu hari sebelumnya, hasil jepretan fotografer Harry Surjana.

Baca Juga: WNA yang Tiba di Indonesia Wajib Isolasi Lima Hari

Berita utama yang diangkat mengenai PSBB Jawa Barat yang diharapkan bisa menjadi momentum emas mengusir Covid-19.

Adapun surat kabar peraih Bronze Winner untuk kategori yang sama adalah Warta Kota dan Tribun Jogja, serta peraih Silver Winner yakni Solopos, Harian Jogja, dan Surya.

Dua surat kabar yang juga meraih Gold Winner pada kategori yang sama yakni Radar Bogor dan Radar Banten.

Untuk penghargaan IPMA, tahun ini tim juri menerima 307 karya, yang terdiri dari 232 karya sampul muka dan 73 karya konten terbaik, dari 86 perusahaan penerbitan di seluruh Indonesia.

Bersamaan dengan pengumuman penganugerahan IPMA, juga dilakukan pengumuman penganugerahan Inhouse Magazine Awards (InMA), Student Print Media Awards (ISPRIMA), dan Indonesia Young Readers Awards (IYRA) 2021, dengan total 548 karya peserta yang diterima tim juri.

Baca Juga: HOAKS ATAU FAKTA: Dana Haji Digunakan Pemerintah Tanpa Sepengetahuan Jemaah

Pemimpin Redaksi HU Pikiran Rakyat Noe Firman Rachmat menyatakan apresiasinya terhadap penghargaan yang diterima.

Predikat Gold Winner yang diraih HU Pikiran Rakyat lahir berkat kolaborasi dan kreativitas yang dibangun dan terus dikembangkan di ruang redaksi, di tengah posisi media massa cetak yang sulit sebagai dampak disrupsi dan pandemi.

"Artinya, kondisi itu tidak menjadi alasan bagi tim redaksi Pikiran Rakyat untuk tidak menampilkan usaha terbaik dalam berkreasi seoptimal mungkin demi kepentingan pembaca. Mudah-mudahan, raihan ini bisa menambah semangat bagi tim redaksi, sekaligus menjadi pendorong bagi peningkatan layanan Pikiran Rakyat terhadap para pembacanya," tutur Noe.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Pemerintah Bakal Bangun Kembali Rumah yang Hilang Tersapu Banjir

Tantangan berat
Salah seorang anggota tim juri IPMA, Ahmad Djauhar, yang juga merupakan Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers Dewan Pers serta Sekretaris Dewan Pertimbangan SPS Pusat, menekankan peran para pegiat media, yakni turut berkontribusi menjaga penggunaan Bahasa Indonesia yang baik, bermartabat, dan berkualitas.

Juri IPMA dan IYRA, Nina Mutmainnah (Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI) mengapresiasi keberhasilan sejumlah media menampilkan konten yang sangat baik, meski didera banyak tantangan saat ini. Sehingga, menunjukkan bahwa banyak media yang menyelesaikan pekerjaan rumah yang banyak dan cukup berat.

"Banyak media yang menampilkan pesan dengan sangat jelas lewat tampilan, dan itu menggugah orang untuk membaca karena wajah yang begitu menarik," kata Nina.

Banyak pula media yang menampilkan sikap dengan sangat jelas lewat editorial, dengan penelusuran argumentasi yang dibangun sangat baik.

Baca Juga: Empat Momen yang Pas untuk Nikmati Camilan

Sementara itu, juri Agus Sudibyo yang juga Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers, mengapresiasi daya tahan media massa cetak mengarungi pandemi. Dia menilai lewat karya yang masuk, meski berat, pandemi terbukti tidak mengurangi kualitas pemberitaan.

"Meskipun pers Indonesia sedang menghadapi tantangan yang berat akibat Covid-19 dan berdampak terhadap industri media, tapi sebagaimana tergambar pada berita-berita yang tersaji dalam kompetisi ini, secara umum kualitas pemberitaan masih menjaga ketaatan terhadap kode etik, nilai-nilai publik juga masih tetap dipertahankan," tuturnya.

Selain penganugerahan IPMA, InMA, ISPRIMA, dan IYRA 2021, juga dilakukan peluncuran buku yang diterbitkan Serikat Perusahaan Pers (SPS) Berjudul "Kebebasan Pers dan Wajah Industri Pers Pasca Covid-19". Isinya mengenai pandangan dari praktisi media mengenai kondisi media massa, serta masa depan industri pers pascadimulainya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pemerintah Kota Bandung Rumuskan 4 Faktor Penyebab Stunting, Apa Saja?

Ketua Harian Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat Januar P. Ruswita mengatakan, penganugerahan ini yang pada 2021 diselenggarakan untuk ke-12 kalinya sejak 2010, menunjukkan betapa dinamisnya industri media massa cetak hingga saat ini. Apalagi, tantangan pada satu tahun terakhir sangat berbeda, akibat terjangan pandemi Covid-19.

"Semoga penghargaan ini bisa memantik semangat bagi insan pers untuk menghasilkan karya yang lebih baik, serta menjadi inspirasi bagi peserta yang tahun ini belum berhasil menjadi pemenang," ucap Januar. (Endah Asih)***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x