Network
MAPAY BANDUNG - Presiden Joko Widodo akhirnya meresmikan ruas tol Kayu Agung - Palembang yang menghubungkan Lampung dan Sumatera Selatan, Selasa 26 Januari 2021.
Ruas tol sepanjang 42,5 kilometer itu sudah bisa digunakan masyarakat per hari ini. Jokowi menyebut dengan hadirnya ruas tol tersebut maka bisa memangkas waktu tempuh dari Pelabuhan Bakauheni Lampung ke Palembang dengan jarak 373 kilometer yang sebelumnya 12 jam, kini hanya 3,5 jam saja.
"Ini akan menjadi sebuah lompatan besar karena menghemat waktu tempuh hingga 75 persen. Efisiensi ini jelas akan memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik dan akan memberikan daya saing yang besar bagi Palembang dan Lampung," ujar Jokowi.
Baca Juga: VIRAL Foto Jokowi Bagi-bagi Donat J.Co ke Anak Kecil Korban Banjir Kalimantan Selatan
Baca Juga: Kemenhub Akan Gunakan GeNose untuk Deteksi Covid-19 Pada Penumpang Bus dan Kereta Mulai 5 Februari
Peresmian tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Kapalbetung (Kayu Agung - Palembang - Betung) sepanjang 111,69 kilometer, sekarang telah dapat digunakan oleh masyarakat.
Selain itu, jalan tol Kayu Agung - Palembang merupakan poros utama dari keseluruhan jalan tol trans-Sumatera. Ruas tol Kayu Agung - Palembang saat ini telah terhubung dengan jalan tol trans-Sumatera lainnya, yakni TPPK (Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung) yang telah diresmikan pada 15 November 2019 lalu.
"Jalan tol ini tidak hanya menghubungkan antarwilayah antardaerah, tapi juga untuk membangkitkan perekonomian di Pulau Sumatera khususnya di Provinsi Sumatera Selatan, juga menumbuhan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan mengembangkan simpul-simpul pertumbuhan ekonomi yang produktif," paparnya.
Baca Juga: Cathrine Wilson Divonis 7 Bulan Penjara Atas Kasus Kepemilikan Narkoba
Hingga saat ini, 657 kilometer ruas jalan tol di sepanjang trans-Sumatera telah dapat digunakan, 608 kilometer dalam tahap konstruksi, 430 kilometer memasuki persiapan konstruksi, dan direncanakan pembangunan untuk 1.297 kilometer lainnya akan segera menyusul.
Kepala Negara meminta pemerintah daerah setempat untuk memanfaatkan kehadiran jalan tol itu dalam rangka memajukan wilayahnya masing-masing. Setidaknya, Presiden melihat adanya potensi besar pengembangan wilayah di lokasi-lokasi yang dilintasi jalan tol itu seperti pertanian, perkebunan, pariwisata, hingga sentra ekonomi lainnya.***
