MAPAY BANDUNG - Rencana aksi teror di Indonesia kembali berhasil dibatalkan oleh Detasemen Khusus 88 Anti-teror Polri.
Densus 88 Anti-teror Polri meringkus 53 terduga teroris dari 11 provinsi berbeda di Indonesia.
Sebanyak 50 orang berasal dari kelompok Jamaah Islamiyah (Jl) sedangkan tiga lainnya masuk dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menjelaskan pihaknya telah mengindikasi adanya tindakan pengeboman yang hendak direncanakan terduga teroris pada 17 Agustus 2021 lalu.
Baca Juga: Nahas! Dikira Musuh, Ketua RW di Bekasi Jadi Korban Pembacokan Pelaku Tawuran
Baca Juga: Menlu Retno Ungkap Proses Evakuasi WNI di Afghanistan, Awalnya Ingin Gunakan Pesawat Sipil
Bahkan, Argo menyebut terduga teroris kerap memanfaatkan hari besar dalam beraksi.
"Ada suatu agenda yang telah dibuat oleh mereka, sejarahnya panjang ya, seperti pengeboman di Bali. Ini semua sudah kita petakan, makanya sebelum 17 Agustus kita lakukan penangkapan," kata Argo seperti dikutip oleh MapayBandung.com dari PMJ News.
"Yang akan disasar itu di tanggal tertentu, di hari besar yang berkenaan dengan pemerintah," ujarnya.
"Jadi yang masuk dalam bagian pemerintahan ini yang dia sasar menjadi target, seperti kantor polisi atau atau kerumunan orang asing yang ada di Indonesia," lanjutnya.
Meski demikian, Argo tidak menjelaskan secara rinci terkait dengan titik lokasi yang hendak diincar terduga terorisme pada 17 Agustus 2021 lalu.
Baca Juga: Penting! Ini yang Harus Diketahui Tentang Bantuan Subsidi Upah Rp1 Juta Tahun 2021
Baca Juga: Breaking News! Yamaha dan Maverick Vinales Resmi Berpisah di MotoGP 2021
Argo lantas mengungkap terduga teroris kerap menggunakan kotak amal berkedok infaq untuk mencari dana untuk kemudian digunakan dalam membiayai aksi terorisme.
"Infaq ini di berbagai macam dipasang, ada yang di warung, dan tempat-tempat orang mudah berkumpul. Kemudian tanda-tanda dari infaq (untuk kegiatan terorisme) ini biasanya mereka tidak menggunakan nama panti asuhan yang jelas," ujar Argo.
Hal yang sama juga dikatakan Kepala Bagian Operasi Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar terkait dengan lokasi penyebaran kotak amal, termasuk ke tempat ibadah.
Baca Juga: Waspada! Kominfo Bagikan 5 Tips untuk Mengenali Modus Penipuan Online
"(Jumlahnya red.) bisa sampai ribuan kotak. Tempatnya tersebar dimana saja, yang memungkinkan masyarakat untuk berkumpul seperti warung, supermarket, tempat ibadah hingga warung makan. Tidak ada spesifikasi dimana, jadi sistemnya dia sebar saja," tuturnya.***