Beda Wilayah Beda Cara Perayaannya, Begini Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Jawa dan Sulawesi

- 27 September 2023, 15:45 WIB
Jadwal, niat, dan doa puasa Mulud dan Ayyamul Bidh dalam bulan Rabiul Awal 1444 Hijriah dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW.
Jadwal, niat, dan doa puasa Mulud dan Ayyamul Bidh dalam bulan Rabiul Awal 1444 Hijriah dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW. /UNSPLASH/Rauf Alvi

MAPAY BANDUNG - Tak terkecuali Indonesia, momen kelahiran Rasulullah pada 12 Rabiul Awal, yang juga sering disebut dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, akan selalu diperingati oleh umat muslim di seluruh dunia.

Peringatan Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal 1445 H tahun ini, akan bertepatan pada Kamis 28 September, atau Rabu 27 September 2023 malam (perhitungan kalender Islam dimulai pada matahari terbenam).

Dilansir MapayBandung.com dari NU Online, Rabu 27 September 2023, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia khususnya di Jawa dan Sulawesi dilakukan dengan berbagai ekspresi.

Baca Juga: Bikin Manusia Kewalahan, Ini Jumlah Koloni Yakjuj Makjuj yang Akan Keluar di Akhir Zaman

Sulawesi

Di Sulawesi Selatan, masyarakat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan cara yang unik.

Masyarakat Sulawesi Selatan sering menyebut peringatan Maulid Nabi sebagai Maudu Lompoa atau Maulid Akbar, bahkan dirayakan lebih ramai dari Hari Raya Idul Fitri.

Maudu Lompoa berarti Maulid Besar atau lebih dikenal sebagai puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: CATAT! Jadi Sumber Rezeki dari Allah, Hal Ini Wajib Terus Diamalkan Setiap Hari Kata Ustadz Adi Hidayat

Dalam perayaan ini, warga mengarak replika perahu Pinisi yang dihias beraneka ragam kain sarung dan dipamerkan di tepi sungai.

Salah satu daerah yang terkenal dalam perayaan ini ialah Desa Cikoang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Setelah dipamerkan, replika perahu sepanjang lima meter tersebut diangkat dan diarak warga keliling desa.

 

Baca Juga: Atasi Berbagai Kesulitan, Doa Ini Dianjurkan untuk Dihafalkan dan Diamalkan Kata Ustadz Adi Hidayat

Sepanjang acara, tabuhan gendang atau seni musik Gandra Bulo khas masyarakat lokal terus terdengar.

Di dalam perahu, disimpan makanan nasi ketan khas Makassar, atau biasa disebut Songkolo dan dihias telur berwarna-warni.

Sajian makanan ini melambangkan bahtera yang membawa berkah bagi masyarakat Cikoang.

Baca Juga: 20 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2023, Bagikan ke Keluarga atau Update di Medsos

Setelah prosesi arak selesai, makanan ini dipersembahkan dalam puncak Maudu Lompoa di Baruga, yang dipimpin oleh pemimpin ritual yang biasa disebut Sayye.

Secara historis, perayaan Maudu Lompoa ini melambangkan sejarah masuknya agama Islam di wilayah selatan pulau Sulawesi yang dibawa oleh pedagang-pedagang Arab.

Peringatan Maudu Lompoa ini juga menjadikan Cikoang, yang berjarak 80 kilometer dari Makassar menjadi tujuan wisata budaya yang menarik bagi wisatawan.

Tanah Jawa

Sementara di tanah Jawa, masyarakat merayakan Maulid Nabi dengan membaca Manakib Nabi Muhammad dalam Kitab Maulid Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba’, Saroful Anam hingga Burdah.

Selesai membaca Manakib Nabi Muhammad, biasanya masyarakat Jawa akan menyantap makanan bersama-sama yang disediakan secara gotong royong oleh warga.

Masyarakat muslim di tanah Jawa tidak hanya bergembira merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga bersyukur atas teladan, jalan hidup, dan tuntunan yang dibawa oleh Rasulullah.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah