Lain Jawa, lain pula di Sulawesi Selatan, masyarakat di sini merayakan Maulid Nabi dengan cara yang unik.
Masyarakat Sulawesi Selatan sering menyebut peringatan Maulid Nabi sebagai Maudu Lompoa atau Maulid Akbar, bahkan dirayakan lebih ramai dari Hari Raya Idul Fitri.
Maudu Lompoa berarti Maulid Besar atau lebih dikenal sebagai puncak peringatan Maulid Nabi.
Dalam perayaan ini, warga mengarak replika perahu Pinisi yang dihias beraneka ragam kain sarung dan dipamerkan di tepi sungai.
Baca Juga: 17 Nama Bayi Perempuan Modern Terbaru, Bermakna Cantik dari Rangkaian 3 Kata, Dijamin Tidak Pasaran
Salah satu daerah yang terkenal dalam perayaan ini ialah Desa Cikoang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Setelah dipamerkan, replika perahu sepanjang lima meter tersebut diangkat dan diarak warga keliling desa.
Sepanjang acara, tabuhan gendang atau seni musik Gandra Bulo khas masyarakat lokal terus terdengar.
Di dalam perahu, disimpan makanan nasi ketan khas Makassar, atau biasa disebut Songkolo dan dihias telur berwarna-warni.