Karena jika diartikan secara harfiah, hadits tersebut seolah menerangkan bahwa setan benar-benar dibelenggu secara fisik.
Padahal menurur ulama yang kerap disapa UAS itu, makna hadits tersebut harus dicerna secara gramatikal.
Baca Juga: Doa Buka Puasa Ramadhan Sesuai Sunnah Rasul, Bacaannya Lebih Pendek, Begini Kata Ustadz Adi Hidayat
UAS mengatakan, penafsiran hadits tersebut pernah dibahas dalam kitab Imam Nawawi.
Dikutip dari kitab Minhaj karya Imam Nawawi, makna kata belenggu merupakan sebuah perumpamaan. Setan seolah-olah terikat karena iman manusia begitu kuat saat Ramadhan.
“Setan bukan terikat, tapi melihat iman kita seolah-olah setan terikat,” jelas UAS, dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Kun Ma Allah, Minggu 3 April 2022.
Jawaban ini menunjukkan jika setan masih tetap berkeliaran selama Ramadhan.
Hanya saja ia seolah kehilangan daya magisnya untuk menggangu manusia.
Tetapi, mengapa ada orang-orang yang masih saja melakukan maksiat, padahal kondisi setan sangat lemah di bulan Ramadhan?