MAPAY BANDUNG - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sudah merupakan bagian dari tradisi umat Islam yang tak dapat dipisahkan dari budaya Nusantara.
Kegiatan Maulid Nabi pun kemudian diyakini sebagai sunnah bagi umat muslim yang merayakannya.
Setiap daerah di Indonesia sendiri memiliki tradisi dan ciri khas tersendiri dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap 12 Rabiul Awal.
Mulai dari perayaan sederhana hingga acara megah seperti Grebeg Maulud di Yogyakarta digelar untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang Perlu Diketahui
Dikutip MapayBandung.com dari laman nu.or.id Senin 18 Oktober 2021, Sayyid Muhammad al-Maliki dalam kitab Syarh Maulid ad-Diba'i menyimpulkan, setidaknya ada lima alasan mengapa kita dapat merayakan Maulid Nabi.
Pertama, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat dilakukan sebagai wujud rasa bahagia dan gembira atas kelahirannya
Berdasarkan Hadits Riwayat al-Bukhari, Abu Lahab, seorang yang membenci dakwah Nabi Muhammad SAW diringankan siksanya di neraka setiap hari Senin.
Hal tersebut dikarenakan Abu Lahab bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad. Bahkan, Abu Lahab memerdekakan budaknya yang bernama Tsuwaibah sebagai wujud rasa bahagianya.