Menakjubkan! Data Lab Buktikan Kasus Corona di Jabar Sudah Menurun, Bertolak Belakang dengan Rilis Publik

- 3 Februari 2021, 10:19 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat konferensi pers di Mapolda Jabar, Selasa 2 Februari 2021
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat konferensi pers di Mapolda Jabar, Selasa 2 Februari 2021 /HUMAS JABAR

MAPAY BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil membeberkan pernyataan yang menohok. Ia menyebut angka positif harian Corona atau Covid-19 di Jawa Barat secara data laboratorium sudah menurun sejak Januari 2021.

Pasalnya laporan kasus harian yang diumumkan ke publik atau disebut rilis publik berbeda dengan hasil penetapan oleh laboratorium.

Emil sapaan akrabnya menuturukan, rilis publik yang disampaikan selama ini sebagian kasus yang diumumkan sebenarnya adalah kasus lama, sehingga grafiknya terlihat terus meningkat.

Baca Juga: Ridwan Kamil Pilih PPKM Ketimbang Karantina Wilayah

Emil mencontohkan, dalam rilis publik terlihat grafik kenaikan kasus positif baru dari Oktober 2020 hingga Januari 2021. Padahal jika dari penetapan laboratorium, terjadi kenaikan di Oktober tapi menunjukkan penurunan di Januari 2021.

"Kasus harian yang dilaporkan harian itu yang digaris ke atas (naik), tapi yang ditetapkan lab itu sudah turun. Artinya, kasus yang disebut meningkat itu banyak sekali yang kasus lama," ujar Emil dalam konferensi pers virtual, Selasa 2 Februari 2021.

Dari dua grafik tersebut, muncul grafik yang menunjukkan perbedaan kecenderungan antara Rilis Publik dan Penetapan Lab yaitu persilangan kecenderungan khususnya di pertengahan Januari 2021.

Baca Juga: WADUH ! Bupati Sabu Raijua Terpilih, Orient Masih Berstatus Warga AS, Kok Bisa?

Baca Juga: Lagi, Suara Dentuman Hari Ini Terdengar di Malang, Penyebabnya Misterius

Grafik yang menunjukkan perbedaan kasus harian positif dari rilis publik dan laboratorium Jabar
Grafik yang menunjukkan perbedaan kasus harian positif dari rilis publik dan laboratorium Jabar Humas Jabar

Kasus harian cenderung menurun diperkuat dengan laporan tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi dari 308 rumah sakit di Jabar. Per 23 Januari 2021, keterisian tempat tidur isolasi adalah 73,06 persen, menurun ke 69,37 persen per 31 Januari 2021, terus menurun ke 69,10 persen per 1 Februari 2021.

"Dilaporkan bahwa kasus Jabar naik, tapi (keterisian) rumah sakit turun. Jadi yang betul adalah kasus Jabar secara realita penetapan lab, itu sudah cenderung menurun seiring berita rumah sakit bahwa orang sudah tidak sepanik sebulan terakhir," paparnya.

Emil juga tidak bisa berbuat apa-apa soal kasus positif harian yang diumumkan ke publik karena kewenangan itu bukan di pihak Pemprov Jabar.

Baca Juga: Pemprov Jabar Pindahkan Lokasi Vaksinasi ke Gedung Sabuga

Baca Juga: Tiba-tiba, Ridwan Kamil Apresiasi Cimahi dan Kabupaten Bandung, Ada Apa?

Ia bahkan menyebut, saat ini terdapat belasan ribu kasus yang belum diumumkan.

"Kewenangan (mengumumkan kasus) tidak di kami. Kami takut saat diumumkan, orangnya sudah sembuh. Diumumkan di hari itu, turunan analisanya jadi kurang tepat," bebernya.

Oleh karena itu, Emil meminta masyarakat jangan hanya menilai PPKM dari kasus aktif, karena kasus aktif yang dirilis ke publik mengandung data kurang tepat.***

Editor: Rizky Perdana

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah