PURWAKARTA, MAPAY BANDUNG - Ditemui di Purwakarta saat melaksanakan simulasi program makan siang gratis, Dedi Mulyadi mendapat pertanyaan terkait sumber anggaran program yang diusung Capres Prabowo-Gibran.
Dedi Mulyadi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra menjelaskan jika pemerintah memiliki sumber anggaran yang cukup untuk program makan sIang gratis.
Masyakarakat pun tidak perlu panik atau bingung karena tidak akan sunat-menyunat anggaran untuk program makan siang gratis ini.
“Enggak usah bingung dalam sumber, negara memiliki kecukupan anggaran yang cukup,” ucap Dedi sebagaimana dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL yang diunggah pada Kamis 7 Maret 2024.
Mantan Bupati Purwakarta itu memberikan simulasi perhitungan sederhana. Andaikata total APBN adalah senilai Rp3500 Triliun, lalu menurut undang-undang, anggaran pendidikan sebesar 20%. Itu artinya ada alokasi dana senilai Rp700 Triliun untuk keperluan pendidikan di Indonesia.
“Anda meyakini tidak, anggaran Rp700 Triliun itu efisien sepenuhnya? Pasti ada yang in-efisien, pasti ada yang belum tepat,” tutur Dedi.
Dari anggaran tersebut, nantinya akan dipilih yang tidak efisien. Dengan begitu, uang untuk program makan siang gratis tidak akan mengambil alokasi anggaran lainnya.
“Yang belum tepatnya kan bisa ‘disisir’ dan digunakan untuk ini (program makan siang gratis), belum anggaran-anggaran yang tersebar di mana-mana,” sambungnya.
Sebagai contoh mengelola anggaran, Dedi Mulyadi memberi kasus saat Ia mengelola APBD Purwakarta.
Meski saat itu anggaran dari pusat untuk Kabupaten Purwakarta terbilang minim, namun dengan pengelolaan yang efisien maka hasilnya pun akan tepat sasaran.
Terbukti dengan infrastruktur yang sudah dibangun dengan baik disertai fasilitas pendukung yang memadai.
Dedi Mulyadi mengklaim saat dirinya menjabat sebagai bupati, sekolah di wilayah Purwakarta memiliki toilet per kelas, pembangunan jalan bagus, gaji untuk RT, RW, dan Kepada Desa dinilai cukup tinggi.
Tak hanya itu, nilai investasi saat Ia menjabat sebagai bupati pun terbilang cukup tinggi dari periode-periode sebelumnya.
“Investasinya kotanya berkembang, investasi kabupaten berkembang, maka asetnya bertambah,” ujarnya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan jika pemerintah memiliki anggaran yang mencukupi untuk program makan siang gratis tanpa perlu mengambil dari alokasi lain.
Namun begitu, dibutuhkan kerjasama berbagai pihak agar dapat mengelola anggran dengan baik dan belanja tepat sasaran.
“Postur APBN kita cukup apabila dilakukan pengelolaan yang baik dan negara memiliki ‘will’ untuk melakukan efisien belanja tepat sasaran,” pungkasnya.***