Nama Sumedang Ternyata Diambil dari Dua Kata Ini, Simak Sejarah dan Asal-usul Penamaannya

1 Januari 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi Sumedang pekan ini dari kabar memilukan hingga kabar memalukan. /kabar-priangan.com/Nanang Sutisna/

MAPAY BANDUNG - Sumedang adalah salah satu kabupaten yang ada di Jawa Barat. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Subang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Indramayu.

Asal-usul nama atau penamaan Sumedang ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang. Sumedang sudah berdiri sejak zaman kerajaan hingga saat ini. Kabupaten ini berdiri pada 22 April 1578 atau sudah berusia 445 tahun.

Baca Juga: Kocak! Pencuri di Bekasi Ketahuan Warga Tidak Memakai Pakaian, Diduga Gagal Memakai Ajian Panglimunan

Sejarah

Dilansir MapayBandung.com dari Pikiran-Rakyat.com pada Senin 1 Januari 2024, simak berikut sejarah, dan asal-usul nama Sumedang.

Kabupaten Sumedang tidak bisa dipisahkan dari Kerajaan Sumedang Larang. Kerajaan ini merupakan pecahan dari Kerajaan Sunda Pajajaran. Kerajaan Sunda runtuh setelah diserang pasukan Kerajaan Banten yang dipimpin oleh Maulana Yusuf pada 1597.

Kerajaan Tembong Agung adalah cikal bakal Kerajaan Sumedang Larang. Kerajaan Tembong Agung didirikan oleh Prabu Guru Aji Putih. Mulanya, kerajaan tersebut terletak di Citembong Girang, Kecamatan Ganeas, Sumedang, kemudian dipindahkan ke Kampung Muhara Desa Leuwihideung (saat ini Kecamatan Darmaraja).

Baca Juga: Jangan Asal Pasang! Kenali 8 Posisi Pintu Rumah yang Mesti Dihindari, Efeknya Bisa Bikin Rezeki Seret

Prabu Guru Aji Putih berkuasa sekitar tahun 1500 sebelum akhirnya Keraton Galuh dipindahkan ke Pajajaran, Bogor.

Guru Aji merupakan putra dari Aria Bima Raksa atau dikenal dengan Resi Agung Senapati yang merupakan cucu dari Wretikandayun. Setelah dia wafat, takhta kerajaan berpindah ke putra sulungnya Batara Tuntang Buana atau dikenal sebagai Tajimalela.

Sebelum mendirikan Kerajaan Sumedang Larang, Batara Tuntang Buana melakukan perjalanan untuk mendalami elmu Kasumedangan yang terdiri dari 30 pasal.

Ia melewati berbagai pegunungan termasuk Gunung Merak, Gunung Pulosari, Gunung Puyuh, Gorowong, Ganea, Gunung Lingga, dan lainnya hingga menemukan tempat yang dirasa tepat yakni Gunung Mandala Sakti yang terletak di sekitar Situraja. Ia mempelajari elmu Kasumedangan hingga gunung tersebut terbelah dua.

Konon ia menyatukan kembali gunung tersebut dan memberinya nama Gunung Simpay. Begitu ia mendalami ilmu tersebut, Batara Tuntang Buana memutuskan untuk mendirikan kerajaan baru daripada meneruskan kerajaan sang ayah. Kerajaan baru tersebut diberi nama Kerajaan Sumedang Larang di Tembong Agung.

Baca Juga: Terowongan Tol Cisumdawu dan Dinding RSUD Retak Akibat Gempa Sumedang

Asal Nama

Sumedang berasal dari perkataan Prabu Tajimalela yakni, "Insun medal, insun madangan". Perkataan itu artinya "Aku lahir untuk memberikan penerangan". Perkataan itu konon keluar ketika dia sedang melakukan penobatan putra keduanya, Gajah Agung.

Pada hari penobatan, konon langit diterangi oleh cahaya melengkung menyerupai selendang selama tiga hari tiga malam, sehingga ia mengucapkan kata-kata tersebut.

Sementara itu, secara etimologi, kata Sumedang berasal dari kata Su yang berarti bagus, Medang yang berarti luas, dan Larang yang memiliki arti jarang bandingannya.

Dengan begitu, Sumedang Larang memiliki arti tanah bagus yang luas dan tidak ada bandingannya.

Itulah sejarah singkat dan asal-usul nama Sumedang, salah satu kabupaten di Jawa Barat.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler