“Misalnya kita bangun trotoar ada guiding block tapi gak pernah ada yang lewat. Sementara di jika kita melihat di Wyata Guna ada guiding block ada yang makai,” katanya.
Untuk menciptakan trotar ramah disabilitas di Bandung, Sony menyarankan Pemkot Bandung agar memetakan titik mana saja yang mesti menjadi prioritas. Hal itu dilakukan agar memgakomodir keinginan para penyandang disabilitas.
Selain itu Pemkot Bandung juga perlu membangun komunikasi intens dengan penyandang disabilitas.
"Saat membangun trotoar disabilitas, sebenarnya tinggal ditanya saja mau kemana mereka berjalan. Kalau kita bangun semua trotoar untuk disabilitas tidak akan sanggup karena mahal jadi harus fokus, agar berdampak," tuturnya.
Baca Juga: 10 Contoh Ucapan Singkat Menyambut Nisfu Syaban 2024, Cocok Dibagikan Lewat Sosial Media
Sony menjelaskan pemetaan trotoar ramah disabilitas ini pernah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Di Jakarta, Pemprov DKI pun hanya membangun beberapa trotoar yang dikhususkan penyandang disabilitas.
"Di Bandung juga diidentifikasi, tanya ke penyandang disabilitas tanya mau jalan kemana mau seperti apa. Tinggal diikuti saja. Karena tidak mahal untuk fasilitas pejalan kaki," pungkasnya.*** (Dedy Mulyana/ PRFM)
Disclaimer: “Liputan ini Mendapatkan Dukungan Hibah dari Program Fellowship AJI Indonesia”