Pakar ITB: Trotoar di Kota Bandung Tidak Ramah Untuk Semua Orang!

- 20 Februari 2024, 17:30 WIB
Kondisi Trotoar di Bandung belum ramah disabilitas.
Kondisi Trotoar di Bandung belum ramah disabilitas. /HUMAS BANDUNG

BRAGA, MAPAYBANDUNG.COM - Pakar Transportasi ITB, Sony Sulaksono Wibowo mengkritik keberadaan trotoar di Bandung. Menurut Sony saat ini trotoar di Bandung belum layak digunakan oleh para pejalan kaki termasuk penyandang disabilitas.

Meski Pemerintah Kota Bandung sebelumnya merevitalisasi sejumlah trotoar di ruas jalan, namun kata Sony nyatanya belum sepenuhnya layak digunakan.

"Sebagian besar untuk yang tidak disabilitas tidak ramah. Apalagi buat disabilitas," ucapnya dalam perbincangan Podcast PRFM, Rabu 7 Februari 2024.

Baca Juga: Komunitas di Bandung Audit Trotoar Inklusi, Hasilnya Pejalan Kaki Butuh Trotoar Bebas Hambatan

Sony menilai pembangunan trotoar tidak berkesinambungan antara satu jalan dengan lainnya.

Dia mencontohkan kondisi trotoar di Jalan Ir H Djuanda atau Dago Bandung sebagai salah satunya. Kendati lebar trotoar di Jalan Dago cukup baik, namun tidak secara berkelanjutan hingga ke jalan lain seperti Jalan Merdeka.

"Begitu masuk persimpangan anjlok beda level. Antar sambungan jalan tidak nyambung," tambahnya.

Hal yang sama juga kata Sony berlaku dalam pembangunan guiding block yang terpasang di trotoar. Seharusnya pembangunan guiding blok trotoar di khususkan di jalan yang sering dilewati penyandang disabilitas netra.

Baca Juga: Alhamdulillah! Bansos Beras 10 kg Masih Disalurkan ke Seluruh KPM hingga Juni 2024 Sesuai Arahan Jokowi

“Misalnya kita bangun trotoar ada guiding block tapi gak pernah ada yang lewat. Sementara di jika kita melihat di Wyata Guna ada guiding block ada yang makai,” katanya.

 

Untuk menciptakan trotar ramah disabilitas di Bandung, Sony menyarankan Pemkot Bandung agar memetakan titik mana saja yang mesti menjadi prioritas. Hal itu dilakukan agar memgakomodir keinginan para penyandang disabilitas.

Selain itu Pemkot Bandung juga perlu membangun komunikasi intens dengan penyandang disabilitas.

"Saat membangun trotoar disabilitas, sebenarnya tinggal ditanya saja mau kemana mereka berjalan. Kalau kita bangun semua trotoar untuk disabilitas tidak akan sanggup karena mahal jadi harus fokus, agar berdampak," tuturnya.

Baca Juga: 10 Contoh Ucapan Singkat Menyambut Nisfu Syaban 2024, Cocok Dibagikan Lewat Sosial Media

Sony menjelaskan pemetaan trotoar ramah disabilitas ini pernah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Di Jakarta, Pemprov DKI pun hanya membangun beberapa trotoar yang dikhususkan penyandang disabilitas.

"Di Bandung juga diidentifikasi, tanya ke penyandang disabilitas tanya mau jalan kemana mau seperti apa. Tinggal diikuti saja. Karena tidak mahal untuk fasilitas pejalan kaki," pungkasnya.*** (Dedy Mulyana/ PRFM)

Disclaimer: “Liputan ini Mendapatkan Dukungan Hibah dari Program Fellowship AJI Indonesia”

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah