Belum Banyak yang Tahu! Ini Sejarah Singkat Penamaan Kopo, Salahsatu Daerah Terkenal di Bandung

- 9 Mei 2023, 09:45 WIB
Arus lalu lintas di Jalan Kopo Katapang Selasa, 2 Mei 2023 pagi.
Arus lalu lintas di Jalan Kopo Katapang Selasa, 2 Mei 2023 pagi. /Netizen prfmnews/Gita

MAPAY BANDUNG - Inilah sejarah singkat Kopo, salah satu daerah terkenal di Bandung Raya.

Warga Bandung tentu mengenal Kopo. Kopo adalah dua daerah yang ada di kota dan kabupaten Bandung.

Di Kota Bandung, Kopo adalah kelurahan yang masuk Kecamatan Bolongloa Kaler. Sedangkan di Kabupaten Bandung, Kopo merupakan sebuah desa yang masuk wilayah Kecamatan Kutawaringin.

 

Berbicara tentang Kopo, yang terlintas di benak kita pasti merupakan sebuah jalan panjang, yang membentang dari kawasan Astana Anyar Kota Bandung hingga mencapai kawasan Soreang Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Daftar Pemain Film Hati Suhita yang Segera Tayang, Ada Omar Daniel, Nadya Arina, dan Anggika Bolsterli

Ya, Jalan Kopo merupakan jalan penghubung kota dan kabupaten Bandung yang sangat penting untuk akses warga. Tak heran, setiap hari terutama pagi dan sore, jalanan ini sering macet.

Jangan ditanya lagi saat musim liburan. Jalanan ini sudah pasti padat, karena jadi salah satu akses wisatawan yang akan berlibur ke Pangalengan maupun Ciwidey.

Lalu bagaimana asal-usul nama Kopo? Simak berikut sejarah singkat asal-usul nama Kopo Bandung.

Dilansir MapayBandung.com dari laman kopo.desa.id, Selasa 9 Mei 2023, sejarah Kopo cukup panjang. Untuk mengetahuinya, kita akan kembali ke zaman Belanda tahun 1923.

Saat itu, desa Kopo dipimpin oleh seorang jawara tenar yang dikenal dengan sebutan Eyang Jawi atau Eyang Kuwu. Dia adalah kepala desa Kopo pertama yang dulu berkantor di Kampung Muara.

Eyang Jawi adalah sosok yang membuat jalan dari batas Blok Tempe (Panjunan) sampai Kampung Pangauban, yang saat ini masuk wilayah Desa Katapang.

Baca Juga: Video Perkenalan Edo Febriansyah Heboh, Ada Hariono di Detik 24, Kode Balik Persib?

 

Dengan pengorbanan tak terbatas baik waktu, harta, dan tenaga, akhirnya jalan tersebut rampung, dan diberi nama Jalan Kopo.

Penamaan Jalan Kopo diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada Eyang Jawi. Kopo, diambil dari nama kediaman Eyang Jawi, yang berada di bawah pohon rindang yang bernama pohon jambu Kopo.

Namun, ada juga riwayat yang menyebutkan penamaan Jalan Kopo diberikan karena dulu, untuk menuju kediaman Eyang Jawi atau Lembur Kopo, melalui jalan tersebut.

Sehingga sering disebutkan dengan kalimat "Jalan ka Kopo", yang kemudian menjadi Jalan Kopo.

Selain itu ada juga yang menyebut bahwa penamaan Jalan Kopo, adalah sebagai bentuk penghargaan kepada orang Kopo yang membuat jalan tersebut.

Di tahun yang sama, dua desa yaitu Desa Muara dan Desa Kopo disatukan dengan meliputi wilayah barat Desa Cibodas, sebelah timur berbatasan dengan Desa Katapang, sebelah selatan berbatasan Desa Padasuka, dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Jatisari dan Gajah Mekar.

Baca Juga: Asal-usul Nama Cileunyi Bandung, Ternyata Punya Arti Ini, Pantas Saja

Dua desa yang disatukan tersebut kemudian diberi nama Desa Kopo, dengan kantor Pemerintahan Desa berada di Kampung Kopo.

Desa Kopo usai peleburan ini, dipimpin oleh Kepala Desa pertama bernama Mohammad Isak atau yang dikenal dengan Apa Pabrik.

Apa Pabrik sendiri adalah julukan untuk Mohammad Isak karena waktu itu, dia memiliki penggilingan padi, yang merupakan satu dari dua penggilangan padi pertama di Jawa Barat.***

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah