Salah satunya dengan jemput bola langsung, sosialisasi ke sekolah-sekolah di Kota Bandung.
“Setiap penduduk berhak atas skrining gratis itu setahun sekali. Cuma mungkin banyak yang belum tahu ada program itu. Makanya kita terus sosialisasikan program skrining gratis ini kepada masyarakat agar lebih banyak yang sadar. Untuk sekolah sendiri dijatahi skrining satu tahun sekali. Tapi setiap bulannya bergilir agar semua sekolah bisa diperiksa,” ujar Intan, Senin 27 Februari 2023.
Sejak Januari 2023, Dinkes lebih masif melakukan skrining ke sekolah-sekolah.
Meski sebelumnya pun pihaknya telah melakukan sosialisasi ke beberapa sekolah. Namun, pada dua bulan ini dilakukan skrining terintegrasi.
“Pada bulan-bulan ini teman-teman puskesmas lebih gencar lagi lakukan skrining terintegrasi. Bukan hanya penyakit tidak menular tapi juga mata, jiwa, itu dimasifkan lagi. Alhamdulillah bukan hanya ke sekolah, kantor, bahkan di pusat perbelanjaan,” ucapnya.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini Bahaya Kerang Laut yang Tidak Disadari Dapat Merusak Ginjal
Sebab, menurutnya jika hanya mengandalkan jam operasional puskesmas, skrining diabetes sulit dilakukan, apalagi saat itu masih waktu sekolah.
Sehingga, terjun langsung ke lapangan menjadi upaya terbaik yang bisa dilakukan.
“Kita yang turun ke sekolah-sekolah terutama SMP SMA, bahkan universitas juga. Jadi memang kunci untuk penanggulangan ada jemput bola karena DM berbeda dengan penyakit menular yang gejalanya terlihat," tuturnya.